Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis, mengatakan peran Indonesia harus lebih besar di ASEAN dibandingkan negara anggota lain mengingat kepentingan Indonesia di kawasan tersebut juga besar.

"Penduduk Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN, lebih dari 40 persen penduduk ASEAN ada di Indonesia. Artinya, peran Indonesia tentu haruslah besar, sesuai dengan kepentingan yang ada," kata Wapres Kalla saat membuka The 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018 di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Kampus Salemba Jakarta, Kamis.

Keberadaan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) berbeda dengan organisasi negara kawasan lainnya seperti Uni Eropa, Uni Afrika dan federasi Amerika Serikat.
   
Menurut Wapres Kalla, kebijakan-kebijakan ASEAN relatif lebih longgar dibandingkan dengan organisasi negara kawasan di Eropa, Afrika dan Amerika tersebut.

ASEAN tidak menerapkan kebijakan perdagangan bebas seperti NAFTA (North American Free Trade Agrrement) dan pemberlakuan mata uang tunggal seperti Eurozone.

"Struktur ASEAN itu berbeda dengan organisasi regional lainnya, tentu berbeda dengan EU (European Union), dan dengan terjadinya masalah di EU tentu Indonesia tidak akan ikut seperti itu; artinya, (Indonesia) menjaga ASEAN Community.
Apalagi Eurozone, sama sekai tidak karena banyak masalah-masalah yang dihadapi," jelas Wapres.

Dengan adanya penambahan jumlah negara anggota, dibandingkan sejak dibentuknya ASEAN 50 tahun yang lalu, Wapres Kalla berharap negara-negara anggota dapat semakin solid dalam menghadapi tantangan di ASEAN.

Baca juga: KTT ASEAN-Australia berakhir dengan kecaman terhadap proteksionisme dagang

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018