Klaten (ANTARA News) - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mendesak kepolisian segera mengusut tuntas kasus perusakan tempat ibadah yang terjadi di Tanah Air.

"Karena kekerasan bertentangan dengan ajaran agama apapun. Oleh karena itu, saya berharap pengusutan kepolisian atas tindakan ini," kata Menag saat menghadiri acara Tawur Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan di Klaten, Jumat.

Ia mengatakan, perusakan tempat ibadah merupakan sesuatu yang pasti akan disesali dan harus dihindari oleh siapapun. Agama apapun, katanya, tidak akan menolerir cara kekerasan tersebut apalagi berhubungan dengan tempat ibadah.

Ia juga berharap agar polisi bisa segera menangkap pelaku perusakan tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman antaragama.

Pada kesempatan tersebut, Menag juga berpesan agar setiap umat beragama wajib memperkokoh kerukunan dan mengantisipasi peristiwa intoleransi yang berpotensi memecah-belah persatuan.

"Pada dasarnya ketika umat beragama menjalankan ajaran agamanya, tidak akan ada kejadian seperti ini," katanya.

Sebelumnya, Lembaga Studi Sosial dan Agama (ELSA) Semarang mencatat puluhan kasus pelanggaran kebebasan beragama di berbagai wilayah di Jawa Tengah sepanjang tahun 2017. Direktur ELSA Semarang Tedi Kholiludin mengatakan mayoritas pelanggaran tersebut masih berkaitan dengan penolakan kegiatan berbasis agama.

"Perusakan tempat ibadah di berbagai tempat di Jawa Tengah sepanjang 2017 masih menjadi catatan serius praktik toleransi beragama," katanya.

Baca juga: Buya Syafi'i Maarif sebut pembakaran karpet musala bagian dari teror

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018