Dana itu disebarkan untuk riset di seluruh Indonesia sesuai dengan idenya yang diajukan."
Bandung (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengatakan dana riset untuk tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun 2017 yakni dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,45 triliun.

"Dana itu disebarkan untuk riset di seluruh Indonesia sesuai dengan idenya yang diajukan," kata Menristekdikti RI, pada acara diskusi dengan Forum Besar Institut Teknologi Bandung (FGB-ITB) di Kota Bandung, Kamis.

Dia mengatakan bahwa dana tersebut diberikan kepada seluruh perguruan tinggi yang melakukan riset.

Berdasarkan riset mengenai daya saing, katanya, Indonesia saat ini berada pada peringkat 36 dari 137 negara.

Sedangkan hasil riset daya saing inovasi, Indonesia berada di peringkat 87 dari 127 negara.

Menurut dia, pemerintah senantiasa mendukung perguruan tinggi untuk melakukan riset-riset baru agar dapat membantu Indonesia untuk menjawab permasalahan bangsa secara bersamaan dari sudut pandang kepakarannya masing-masing.

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai program dan kebijakan kerangka system inovasi nasional agar Indonesia dapat memiliki kesamaan langkah sebagai peringkat yang memberikan manfaat untuk meningkatkan potensi inovasi nasional.

"Dengan begitu, diperlukan kerjasama dari mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan kemampuan lulusan era revolusi industri," kata dia.

Sementara itu Rekor ITB, Kadarsah Suryadi memprediksi untuk tahun 2025 bahwa akan ada 60 persen lapangan kerja yang tidak ada saat ini.

Prediksi tersebut, kata Rektor ITB, ditemukan olehnya di Asia-Europe Rector Meeting.

"Mirip lima tahun yang lalu gak ada Gojek, kita gak tahu kalau itu mau ada. Tahun 2030, ramalan berikutnya 50 persen pekerjaan akan didominasi oleh computer," kata Kadarsah.

Pewarta: Ajat Sudrajat dan Rangga Mahardika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018