Kupang (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengatakan sedikitnya 60 paket tour telah disiapkan untuk tamu-tamu internasional yang mengikuti pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018.

"Puluhan paket tour itu sudah fix kami siapkan untuk para tamu internasional yang akan berwisata ke destinasi unggulan di Flores seperti Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo serta Kelimutu," kata Abed Frans saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan, paket-paket tour itu disiapkan sekitar tujuh agen perjalanan wisata yang diminta Kementerian Pariwisata untuk bertanggung jawab melayani para tamu internasional yang mengikuti pertemuan tahunan (annual meeting) di Bali yang akan ke Labuan Bajo.

"Jadi bermacam-macam paket, ada yang satu hari tour, dua hari, seminggu, kemudian snorkling, diving, tracking, dan sebagianya," katanya menjelaskan.

Abed mengatakan, pihak kementerian terkait terus mendorong berbagi pihak, baik pemerintah daerah, para pelaku usaha, maupun masyarakat di daerah destinasi untuk melakukan persiapan terbaik menyambut kehadiran para tamu internasional yang diperkirakan mencapai ribuan orang yang akan berwisata ke Pulau Flores.

Mengingat para tamu itu merupakan kelas eksklusif karena terdiri dari para menteri bersama rombongan maupun pejabat tinggi dari berbagai belahan dunia.

"Untuk itu mau tidak mau Labuan Bajo harus siap dari berbagai aspek karena yang akan hadir ini bukan tamu-tamu biasa," katanya.

Abed menyebut, selain paket wisata, ada sejumlah aspek yang perlu disiapkan secara baik seperti transportasi laut dan udara, penginapan, keamanan, hingga dukungan masyarakat setempat.

Ia mencontohkan, seperti kesiapan transportasi laut berupa kapal-kapal wisata yang akan digunakan para tamu harus dipastikan tingkat keamanan dan keselamatannya.

"Bahkan untuk kapal wisata ini diminta agar semua fasilitasnya difoto untuk dicek, baik dari fisik kapal, mesin, hingga toilet kapal dan lainnya untuk memastikan keamanan," katanya.

"Kemudian yang saya khwatirkan juga kesiapan kamar hotel, sebut saja setiap menteri tentu datang dengan kontingennya dan menggunakan VIP room maka di Labuan Bajo masih belum memadai sehingga harus dipersiapkan lagi," katanya lagi.

Selain itu, ia juga berharap kesiapan para pemandu wisata secara memadai terutama terkait pengusaan bahasa asing, mengingat tamu-tamu internasional itu berasal dari berbagai negara.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018