Bogor (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat menggelar operasi pasar khusus beras di dua pasar yakni Pasar Bogor dan Pasar Anyar yang telah berlangsung sejak 9 Januari 2018 lalu.

"Kebijakan dari Kementerian Perdagangan untuk menekan harga beras salah satunya dengan menambah pasokan beras, upaya menambah pasokan dilakukan dengan operasi pasar khusus beras," kata Kepala Bidang Sarana dan Komoditi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Ade Tedy Sutiadi, saat ditemui Senin.

Tedy mengatakan hingga kini operasi pasar masih berlangsung di kedua pasar tersebut. Selama sepekan ini sudah 240 ton beras dipasok ke Pasar Bogor, dan 11 ton di Pasar Anyar.

"Hari ini ada permintaan penambahan pasokan 50 ton untuk Pasar Anyar," kata Tedy.

Menurut Tedy selain Kota Bogor operasi pasar khusus beras juga dilaksanakan di sejumlah daerah yang dipantau pencatatan inflasinya yakni Kota Bandung, Cianjur, Tasik dan Sukabumi.

Berdasarkan hasil pantauan harga bahan pokok (pangan) se-Indonesia yang dilakukan Kementerian Perdagangan termasuk di Kota Bogor yang ikut dimonitoring, terjadi kenaikan harga beras secara nasional, sehingga perlu dilakukan upaya menekan harga, salah satunya menambah pasokan.

Hasil pantauan di lapangan kenaikan harga signifikan terjadi pada harga beras premium yang biasanya Rp10 ribu, menjadi Rp12 ribu per kg. Sedangkan beras medium terjadi kenaikan kisaran Rp100 sampai Rp200 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk di tingkat pengecer.

Beras medium yang tadinya kisaran Rp7.500 kini menjadi Rp9.500 di atas HET. Sehingga perlu dilakukan operasi pasar, untuk menstabilkan harga dengan menambah pasokan.

"Operasi pasar yang dilakukan jenis beras medium, tujuannya agar masyarakat memiliki alternatif dan menjaga daya beli masyarakat," kata Tedy.

Tedy mengatakan operasi pasar masih akan terus dilakukan sampai harga beras di pasaran stabil. Hingga sepekan ini, harga masih belum stabil.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018