Setelah tiba di Pangkalan Koarmatim, saya berharap semua ABK dapat mempertanggungjawabkan dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai anggota KRI Bima Suci. Karena anggota KRI Bima Suci yang ada di sini semuanya merupakan instruktur para Kadet A
Surabaya (ANTARA News) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci tiba di pangkalan Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya setelah menempuh perjalanan panjang dari Vigo, Spanyol, Jumat.

Kapal layar klasik jenis pinisi sepanjang 111,2 meter dan lebar 13,62 meter itu dibuat di Galangan Freire Shipyard, Vigo, Spanyol, yang akan difungsikan sebagai kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) menggantikan kapal layar pinisi pendahulunya KRI Dewa Ruci.

Panglima Koarmatim (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono menyambut kedatangan KRI Bima Suci di Surabaya. "Selamat datang KRI Bima Suci berserta segenap anak buah kapal atau ABK di Pangkalan Koarmatim Surabaya," katanya.

KRI Bima Suci bertolak dari Galangan Freire Shipyard, Vigo, Spanyol, menuju Indonesia, pada 18 September, dengan jumlah ABK sebanyak 66 orang.

Selain itu pelayaran perdana KRI Bima Suci dari Spanyol menuju Indonesia juga turut diikuti taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) sebanyak 93 orang, serta 9 perwira Satuan Latihan Kartika Jala Krida 2017 dengan pimpinan Komandan Letnan Kolonel Laut (P) Tonny Sundah.

"Setelah tiba di Pangkalan Koarmatim, saya berharap semua ABK dapat mempertanggungjawabkan dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai anggota KRI Bima Suci. Karena anggota KRI Bima Suci yang ada di sini semuanya merupakan instruktur para Kadet AAL," ujar Pangarmatim Didik Setiyono.

Perjalanan KRI Bima Suci dari Spanyol di antaranya melalui Pelabuhan Civitavecchia Italia, Portsaid Mesir, Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, Pelabuhan Colombo, Srilanka, selain juga sempat singgah di beberapa pelabuhan tanah air, seperti Padang, Jakarta, Sabang, dan Batam.

Pangarmatim berharap perjalanan panjang KRI Bima Suci dari Galangan Freire Shipyard, Vigo, Spanyol, dapat segera diabadikan dalam bentuk buku.

"Saya yakin kenangan manis ini setelah dituangkan dalam produk buku tidak akan membuat kalian lupa bahwa KRI Bima Suci merupakan bagian dari sejarah TNI Angkatan Laut," ucapnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017