Semarang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Semarang meluncurkan layanan konsultasi dokter gratis secara "online" (Konter Online) untuk pelayanan kesehatan masyarakat, sekaligus mewaspadai penyakit difteri.

"Biasanya, kalau demam enggak seberapa, cuma hangat, kan malas ke dokter. Padahal, bisa saja itu jadi gejala difteri," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai peluncuran Konter Online di Semarang, Selasa.

Diakui Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Jawa Tengah menjadi salah satu dari 11 provinsi yang menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) akibat mewabahnya penyakit difteri di beberapa daerah di Indonesia.

Selain Jateng, ada 10 provinsi yang melaporkan status KLB difteri, yakni Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Semarang sebagai Ibu Kota Jateng, kata dia, termasuk daerah yang menetapkan KLB difteri karena tahun ini ada satu anak berusia 10 tahun, warga Semarang Timur yang terindikasi difteri, tetapi sudah diperbolehkan pulang setelah ditangani dokter.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga sudah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah untuk menjadikan penanganan penyakit difteri sebagai prioritas menyusul penetapan status KLB difteri di sejumlah provinsi.

"Dengan layanan Konter Online, masyarakat dimudahkan untuk konsultasi lewat aplikasi WA, kemudian akan dipandu. Misalnya, sakit enggak tenggorokannya, ada putih-putihnya tidak, dan seterusnya," katanya.

Untuk layanan Konter Dokter, politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan masyarakat bisa mengaksesnya melalui dua cara, yakni telepon ke nomor (024) 1500-132 atau aplikasi WhtasApp (WA) di nomor 081-129-000-132.

Orang nomor satu di Kota Semarang itu mengatakan Pemkot Semarang terus tancap gas meluncurkan sejumlah fasilitas gratis, seperti kesehatan dengan Universal Coverage Health (UHC) hingga internet gratis.

"Dulu, katanya hidup itu UUD, ujung-ujungnya duit. Sekarang, di Semarang UUD diganti `ura usum duit` (tidak musim duit). Artinya, kami berkomitmen mengupayakan segala urusan masyarakat bisa gratis," katanya.

Setelah UHC yang diawali dengan layanan ambulans Si Cepat untuk penanganan kegawatdaruratan, Hendi kembali meluncurkan Ambulans Hebat Siaga yang siap melayani penanganan kesehatan nongawat darurat.

Menurut dia, layanan Ambulans Hebat Siaga dan Konter Online diluncurkan untuk melengkapi dua fasilitas kesehatan yang sudah diluncurkan sebelumnya sebagai bentuk pola kerja secara "bottom up".

Dua program baru ini, kata dia, merupakan realisasi dari keinginan masyarakat yang disampaikan kepada Pemkot Semarang, khususnya terkait fasilitas kesehatan gratis yang sudah lebih dulu dilaksanakan.

"Misalnya, kami kan sudah punya lima unit Ambulans Si Cepat khusus penanganan gawat darurat, dalam perkembangannya banyak permintaan ambulans untuk kasus yang tidak darurat. Silakan akses `hotline` 1500-132," kata Hendi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017