Pontianak (ANTARA News) - Tim dari Kantor SAR Pontianak dan BPBD Kalbar, saat ini sedang siaga di kawasan Bandara Supadio yang ditutup sementara karena dampak banjir sejak Minggu pagi tadi.

"Kami sudah menyiagakan satu tim rescue dan bekerjasama dengan instansi terkait lainnya guna memberikan bantuan apabila dibutuhkan di kawasan Bandara Supadio Pontianak," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak.

Ia menjelaskan, begitu pihaknya mendapat laporan dari penumpang yang hendak berangkat menggunakan pesawat komersil, bahwa Bandara Supadio sedang ditutup akibat air yang menggenangi landasan bandara, maka pihaknya langsung menurunkan satu tim rescue tersebut.

"Melihat peristiwa itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan yang hendak mendarat maupun hendak take off dari Bandara Supadio, sehingga kami menurunkan tim rescue tersebut guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kalbar TTA Nyarong mengatakan, pihaknya juga sudah siaga di kawasan Bandara Supadio Pontianak, bahkan sudah melakukan penyedotan air sejak siang hingga sekarang di kawasan landasan.

"Kami juga sudah menurunkan lampu penerangan dan mesin untuk menyedot air, apakah akan mendirikan tenda atau lainnya, masih menunggu hasil koordinasi dengan instansi terkait lainnya," katanya.

Sementara itu, General Manager Angkasa Pura II Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro mengatakan, sebanyak 11 maskapai yang ada di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, terpaksa menghentikan aktivitas penerbangan pada Minggu, karena landasan pacu bandara tersebut tergenang banjir sejak pagi tadi.

"Sampai saat ini, kita masih terus berusaha untuk menguras air tergenang di landasan pacu, tepatnya pada posisi taxiway (landasan gelinding) yang sudah tergenang sejak pagi tadi," ujarnya.

Dia menjelaskan, hujan yang terjadi sejak Sabtu malam di sekitar bandara Supadio menyebabkan bagian depan taxiway tergenang banjir. Kondisi hujan tersebut terus terjadi sampai Siang tadi dan menyebabkan genangan air semakin meninggi.

Untuk mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan, pihaknya terpaksa menutup total bandara, sambil melakukan tindakan pengurasan. "Sejak pagi, tidak ada aktivitas penerbangan. Dan kami memohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa bandara akibat ketidaknyamanan ini," tuturnya.

Ia berharap, para penumpang juga bisa memaklumi hal itu, karena ini juga terjadi akibat kondisi cuaca. Tentu kita harus mengambil langkah ini, ketimbang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.


Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017