Kudus (ANTARA News) - Bila mantan pebulutangkis Hariyanto Arbi punya sosok yang ia jadikan panutan yakni legenda hidup Liem Swie King. Maka lain halnya yang terjadi saat ini. 

Menurut Legenda bulu tangkis Fung Permadi mengatakan tim Indonesia masih kesulitan menemukan sosok yang menonjol untuk dijadikan acuan. 

"Yang sulit sekarang kita tidak mempunyai suatu icon yang menonjol. Kita kehilangan pegangan," ujar Fung di Kudus, Kamis (7/9). 

Hal senada diungkapkan mantan pebulutangkis yang kini aktif menjadi komentator pertandingan, Yuni Kartika. Menurut dia, untuk sektor tunggal putri saja misalnya, Indonesia masih belum menemukan sosok acuan selain Susi Susanti. 

Di tengah krisis ini, Fung yang menjadi Manajer Tim PB Djarum tetap berkomitmen menumbuhkembangkan kemauan atlet meningkatkan kemampuan dan daya juangnya 

"Yang bisa kami lakukan adalah mengembangkan kemauan atlet itu sendiri," kata dia. 

Di sisi lain, seorang Hariyanto Arbi menjadikan King sebagai panutan tentu ada sebabnya. Dari mantan pebulutangkis yang mendapat julukan King Smash itulah, Hariyanto belajar apa arti tak mau mengalah. 

"Mengetahui dia latihan jam 6. Kita latihan jam 4 kalau bisa. Enggak mau kalah sama yang lain, contohnya itu meniru koh Liem Swie King," tutur dia seraya tertawa. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017