Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi kami untuk bertemu langsung dengan Bapak Jokowi."
Weetebua (ANTARA News) - Sebanyak 2.017 penenun tradisional asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memadati halaman rumah jabatan bupati setempat dalam kaitan Parade 1001 Kuda Sandelwood sekaligus menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu.

"Ini pertama kali Presiden Republik Indonesia datang ke Sumba. Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi kami untuk bertemu langsung dengan Bapak Jokowi," katanya.

Para penenun tampak penuh antusiasme berada di halaman rumah jabatan bupati Sumba Barat Daya, yang letaknya 100 kilometer dari pusat Kota Weetebula, sejak pukul 06.30 Wita.

Para penenun datang membawa alat masing-masing dan berbaris di depan pintu masuk sebelum dilakukan pemeriksaan oleh petugas keamanan.

Christina, salah seorang penenun tradisional dari Desa Mangganipi, Kecamatan Kodi Utara, mengatakan bersama kelompok tenunnya berangkat dari desa mereka pukul 04.30 Wita agar bisa tiba tepat waktu di lokasi acara.

Ia juga mengaku penuh antusiasme mengikuti festival tersebut, apalagi langsung dilihat oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang tiba di Bandara Tambolaka sekira pukul 10.00 Wita.

Perempuan penenun itu mengemukakan jenis tenunannya bercorak Labaleko, yang merupakan jenis kain tenun yang bukan tenun ikat karenan benangnya dari tekstil yang sudah diwarnai.

Christina mengatakan dirinya dan sejumlah ibu-ibu penenun yang lainnya membawa kain tenun yang memang belum selesai dibuat, agar bisa memperkenalkan kepada wisatawan ataupun pengunjung dari daerah luar daerah soal proses pembuatan kain tenun Sumba.

Sementara itu, Margareta, salah seorang penenun dari Kecamatan Tambolaka mengaku membawa peralatan tenun khas Sumba pada festival tenun ikat tersebut, sekaligus memeriakan Parade 1001 Kuda Sandelwood di Tanah Sumba.

Ia mengaku hampir seluruh tenunan dari Sumba sendiri dibuat dengan proses pewarna alam. Artinya bahwa pewarnanya dihasilkan dari daun-daun pepohonan yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan warna yang bagus.

Selain itu, ia menurutkan untuk benangnya diambil dari pohon kapas kemudian dipintal sehingga menghasilkan benang dengan ukuran yang tidak setipis benang tekstil.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumba Barat Daya Ratu Wula mengaku ada 2.017 penenun hadir dan menenun saat kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Weetebula.

"Pastinya ada 2.017 penenun yang datang, semuanya dari Sumba Timur, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya," tuturnya.

Ia pun berharap agar kedatangan Presiden Jokowi bisa mengangkat nama tenun ikat Sumba, baik secara nasional hingga ke tingkat intenasional.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017