Semarang (ANTARA News) - Umat Kristiani didorong untuk menjadi terang untuk kehidupan seluruh kelompok masyarakat dengan cara-cara yang baik dan tanpa label keagamaan, manakala merayakan Paskah.

"Niat yang baik ini harus dimotivasi dengan cara-cara yang baik. Tidak dengan label agama, tetapi berdasarkan kemanusiaan," kata Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang Sukendar Wignyosumarta dalam penjabaran pesan Paskah yang mengangkat tema "Mewujudkan Peradaban Kasih Bagi Masyarakat Indonesia" di Semarang, Kamis.

Menurut dia, umat Kristiani tidak bisa hidup di dalam kelompoknya sendiri.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi di Indonesia beberapa terakhir.

"Situasi kekerasan yang masih muncul belakangan ini," katanya.

Sejumlah peristiwa yang cukup menimbulkan keprihatinan, kata dia, antara lain penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Selain itu, lanjut dia, adanya kelompok-kelompok yang merasa tidak yakin dengan keberadaan negara Pancasila.

Ia menuturkan atas kondisi yang terjadi tersebut secara disadari moralitas umum dan kebaikan dasar telah dilanggar.

"Norma dasar menghargai orang lain telah dilanggar," tambahnya.

Ia menuturkan menjadi terang untuk kehidupan masyarakat yang lain merupakan wujud peradaban kasih bagi masyarakat Indonesia.

"Menjadi terang bukan untuk agama sendiri. Tidak dengan label agama, tetapi kemanusiaan," katanya.

Ia juga menyingkung keberadaan pemuka umat di masing-masing linkungan yang berperan penting mewujudkan hal tersebut.

Pewarta: IC Senjaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017