Jakarta (ANTARA News) - DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Gerakan Menghormati Guru di wilayah terpencil, dengan mengirimkan bingkisan dan plakat ucapan Selamat Hari Guru pada (25/11) di sekolah-sekolah  se-Indonesia.

"Dari Munas LDII 8-10 November 2016, kami mendorong DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia pada peringatan Hari Guru, untuk datang ke sekolah-sekolah memberi bingkisan sebagai penghormatan bagi para guru, yang telah berjasa membangun bangsa,” ujar Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam di Jakarta, Sabtu.

Dalam keterangan pers, Abdulah Syam mengatakan, selain di 34 DPW LDII, perayaan Gerakan Menghormati Guru difokuskan di wilayah terluar dan terpencil, seperti Natuna, Papua, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.

Pada Munas VIII LDII yang dihelat 8-10 November lalu, DPP LDII mencanangkan Gerakan Menghormati Guru, yang disambut baik oleh Presiden Joko Widodo. Saat berpidato memberi pembekalan dalam Munas VIII LDII, Presiden Jokowi mengatakan menghormati guru merupakan hal yang fundamental dalam membangun SDM.

Abdullan Syam menjelaskan, perhatian LDII terhadap para guru di wilayah terluar dan terpencil karena mereka menghadapi berbagai tantangan. Mereka kekurangan fasilitas, namun terus mengabdi kepada dunia pendidikan,

"Meskipun kekurangan fasilitas, mereka tetap bekerja dengan semangat. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme di wilayah perbatasan," ujarnya.

Dia memberikan contoh, dari sekitar 2.000 guru pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru honor di Kabupaten Nunukan, Kaltara, lebih 500 di antaranya bertugas di kawasan sangat tertinggal. Namun, tunjangan khusus belum diberikan kepada para guru sepenuhnya.

Abdullah Syam menyatakan gerakan yang dicanangkan LDII itu, ditujukan untuk semua warga Indonesia yang mendedikasikan dirinya, untuk mentransfer nilai dan pengetahuan kepada generasi muda maupun masyarakat umumnya.

"Jadi, para guru itu bisa ulama, guru sekolah, dosen, juru dakwah, mubaligh, mubalighot, tokoh-tokoh agama, dan lain-lain. Mereka memiliki andil dalam membentuk karakter bangsa sebagai modal membangun Indonesia," katanya.

Abdullah Syam meminta para kepala daerah yang memiliki puluhan ribu guru honorer memperhatikan kesejahteraan mereka.

LDII berharap Gerakan Menghormati Guru merupakan momentum memberi penghargaan terhadap guru, dengan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan mereka. Juga menata sistem pendidikan di Indonesia, yang tidak hanya didekati secara kuantitatif atau nilai, sehingga mampu melahirkan generasi yang berkualitas yang menyangkut kepribadian dan budi pekerti.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016