Jakarta (ANTARA News) - PT Andalan Finance Indonesia (Andalan Finance) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding) fasilitas kredit pembiayaan senilai Rp100 miliar dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon).

Kerjasama antara Andalan Finance dan Bank Danamon tersebut merupakan kerjasama yang kedua. Sebelumnya, Bank Danamon ikut berpartisipasi dalam pemberian fasilitas kredit sindikasi pada 2014 yang lalu. Dengan demikian, dengan adanya penambahan pemberian kredit dari Bank Danamon pada kali ini, Andalan Finance telah menerima total Rp200 miliar dari Bank Danamon.

"Kerjasama dengan Bank Danamon ini merupakan momentum penting bagi kami untuk pengembangan bisnis di tengah masih belum membaiknya perekonomian nasional dan regional. Momentum ini juga kami pergunakan untuk memperkuat komitmen kami yaitu tetap fokus pada pembiayaan roda empat atau lebih, baik baru maupun bekas," ujar Presiden Direktur Andalan Finance Sebastianus H Budi dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Hingga Juni 2016, Andalan Finance telah berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 43 persen menjadi Rp57 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp39 miliar. Fokus bisnis dan komitmen peningkatan layanan prima terhadap nasabah menjadi pendorong kinerja prima Andalan Finance. Selain itu, sinergi dengan stakeholder, peningkatan kualitas SDM dan implementasi sistem baru yang terintegrasi secara online juga turut mendukung pertumbuhan bisnis Andalan Finance.

Dari sisi pembiayaan, selama semester I 2016, Andalan Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp1,6 triliun dan telah melampaui target pembiayaan di semester I 2016.

"Banyak pihak mengatakan industri pembiayaan akan menghadapi tantangan yang cukup berat sepanjang 2016 ini. Akibatnya lini pembiayaan kendaraan roda empat relatif datar. Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, hingga Juni tahun ini kami masih mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,6 triliun, bahkan melampaui target semester I," ujar Sebastianus.

Adapun komposisi penyaluran pembiayaan yang telah disalurkan Andalan Finance hingga semester I 2016 masih didominasi oleh pembiayaan mobil bekas sebesar 66 persen dan pembiayaan mobil baru sebesar 34 persen. Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, 10 persen berupa kendaraan komersial dan 90 persen lainnya berupa kendaraan penumpang.

Dengan dukungan dari Nasmoco Group selaku Dealer Toyota di wilayah Jawa Tengah dan Jogjakarta, seluruh stakeholder terkait serta optimalisasi jaringan usaha yang saat ini telah tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan, Andalan Finance optimistis dalam pencapaian penyaluran pembiayaan tahun ini yang menargetkan pertumbuhan sebesar 15 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Persaingan industri pembiayaan saat ini semakin sengit dengan hadirnya beberapa perusahaan pembiayaan baru serta kondisi ekonomi makro yang belum kondusif. Untuk itu, Andalan Finance telah melakukan beberapa terobosan seperti perluasan jaringan usaha dengan penambahan 3 (tiga) cabang baru di Pulau Jawa," kata Sebastian.

Selain itu, lanjutnya, guna meningkatkan loyalitas konsumen, pihaknya mengadakan Dealer & Customer Relationship Program dan proses pengajuan pembiayaan yang cepat dan bunga yang kompetitif serta diikuti dengan pelayanan yang berorientasi pada konsumen dan professional.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016