Saya sengaja berkeliling di sini karena ingin melihat langsung warga yang sudah memulai kelompok usaha,"
Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa naik becak mengelilingi eks lokalisasi Dolly Surabaya dan meninjau sejumlah lokasi yang kini menjadi industri usaha kecil menengah.

"Saya sengaja berkeliling di sini karena ingin melihat langsung warga yang sudah memulai kelompok usaha," ujarnya di sela peninjauan di eks lokalisasi Dolly di Surabaya, Kamis.

Selain Khofifah, sejumlah pejabat di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya turut mendampingi sehingga arak-arakan becak sempat menyita perhatian warga setempat.

Selain itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut juga menyapa setiap warga dengan melambaikan tangan kepada warga maupun pengguna jalan sekitar.

Di eks lokalisasi yang diklaim terbesar di Asia Tenggara tersebut, Khofifah mengunjungi sejumlah titik usaha kelompok warga terdampak penutupan lokalisasi, di antaranya di Jalan Jarak tempat pembuatan keripik Samiler Jarak Dolly (Samijali), dan eks wisma Barbara di Gang Dolly.

Di Jalan Jarak, mantan Menteri Pemberdayaan Wanita itu bahkan sempat ikut menggoreng keripik samiler yang menjadi khas warga setempat dan mencicipinya.

"Kalau menggoreng, saya jagonya di rumah," ucapnya sembari membolak-balik keripik di penggorengan.

Sedangkan di eks Wisma Barbara yang kini menjadi pusat pelatihan industri kreatif, Khofifah melihat-lihat hasil batik dan usaha lainnya, serta memborong tempe produksi warga setempat.

"Ini berapa per bungkus? Saya beli semua dan mau saya bawa ke Jakarta untuk ditunjukkan bahwa inilah hasil warga di kawasan Dolly," katanya.

Ia berharap sejumlah tempat yang dulunya merupakan pusat prostitusi bisa meniru Surabaya, yaitu membentuk kelompok usaha disertai pembinaan dan hasilnya berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Surabaya adalah contoh bagaimana memberantas prostitusi dengan tidak sembarang menutup, tapi ada pembinaan, pendampingan, hingga akhirnya mampu hidup mandiri dan berguna bagi orang banyak," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016