Teheran (ANTARA News) - Delegasi Iran melakukan perjalanan ke Arab Saudi guna membahas penyelenggaraan haji pada Selasa (24/5), di tengah krisis diplomatik antara kedua negara Teluk itu menurut laporan kantor berita IRNA.

"Delegasi yang terdiri atas enam orang akan bertolak ke Arab Saudi sore ini atas undangan Menteri Urusan Haji Arab Saudi untuk melakukan negosiasi," kata Said Ohadi, kepala Organisasi Haji Iran seperti dikutip IRNA.

"Pembicaraan akan dilakukan Rabu di Jeddah."

Pada 12 Mei, Menteri Kebudayaan Iran Ali Jannati, yang mengawasi Organisasi Haji, mengatakan pengaturan untuk mengirimkan jamaah Iran ke Makkah tahun ini belum siap.

Ia menuduh Riyadh melakukan "sabotase", namun Arab Saudi membantah melarang jamaah Iran menunaikan ibadah haji.

Perundingan pertama antara kedua negara itu bulan lalu di Arab Saudi mengenai penyelenggaraan haji bagi warga Iran tahun ini tidak membuahkan hasil.

Itu merupakan dialog pertama antara kedua wilayah Sunni dan Syiah terkemuka sejak hubungan diplomatik keduanya memburuk pada Januari.

Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran setelah para demonstran Iran membakar kedutaan besar dan konsulat Arab Saudi menyusul eksekusi ulama terkemuka Syiah oleh Riyadh.

Teheran mengatakan Riyadh berkeras mengeluarkan peraturan bahwa visa bagi warga negara Iran dikeluarkan di negara ketiga dan tidak mengizinkan jamaah terbang menggunakan pesawat Iran. Iran menolaknya.

Iran dan Arab Saudi juga terlibat sengketa diplomatik mengenai isu-isu regional terutama perang Suriah dan Yaman, di mana mereka mendukung pihak yang saling berlawanan.

Perselisihan lainnya berkenaan dengan masalah keamanan, setelah desak-desakan pada musim haji tahun lalu menewaskan sekitar 2.300 jamaah haji mancanegara, termasuk 464 jamaah dari Iran, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016