Kerja keras yang kita lakukan hari ini menentukan nasib anak cucu kita di masa depan,"
Jakarta (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan beri santunan kecelakaan kerja sebesar Rp3,5 miliar kepada ahli waris almarhum Bambang Irawan, Direktur PT Satria Multi Sukses, Pontianak, Kalimantan Barat.

Santunan diserahkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, di acara deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GRNM) dengan tema "Etos Kerja Merajut Sejahtera di Hari Esok" di halaman parkir kantor BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu.

Santunan diterima isteri almarhum secara simbolis. Bambang Irawan meninggal dunia di tempat kerja dan total santunan yang dibayarkan kepada ahli waris sebesar Rp3.577.988.210 yang terdiri atas santunan kecelakaan kerja, santunan berkala, biaya pemakaman, jaminan hari tua dan jaminan pensiun.

Puan, seusai acara menyatakan pelayanan publik yang dijalankan oleh BPJS ketanagekerjaan perlu dilandasi dengan nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga BPJS Ketenagakerjaan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dalam memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya.

BPJS Ketenagakerjaan juga harus menjadi mitra terpercaya bagi pengusaha dan berperan serta dalam pembangunan. Puan Maharani yang juga ditunjuk sebagai Koordinator GNRM oleh Presiden RI, menyatakan Revolusi Mental bukan pekerjaan satu-dua hari melainkan sebuah gerakan nasional jangka panjang dan terus menerus.

"Kerja keras yang kita lakukan hari ini menentukan nasib anak cucu kita di masa depan," kata Puan.

BPJS Ketenagakerjaan mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk mendukung peningkatan kualitas dan kecepatan pelayanan agar kepuasan peserta dapat tercapai serta menjamin kesejahteraan pekerja di masa tuanya nanti.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, bersama dengan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas juga hadir pada deklarasi itu. "Kami pastikan BPJS Ketenagakerjaan menjalankan prinsip good governance untuk menciptakan pengelolaan organisasi yang profesional, transparan dan bebas dari benturan kepentingan demi mencapai kesejahteraan pekerja Indonesia," kata Agus.

Dia menambahkan, nilai-nilai Gerakan Revolusi Mental yang terdiri atas Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong itu relevan dan sejalan dengan nilai-nilai budaya dan etos kerja yang dimiliki insan BPJS Ketenagakerjaan.

Komitmen melaksanakan Revolusi Mental itu ditandai dengan pemasangan 1001 buah puzzle oleh insan BPJS Ketenagakerjaan yang akan membentuk logo GNRM BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, kegiatan ini juga masuk dalam Museum Rekor Indonesia sebagai rekor pemasangan puzzle dengan jumlah terbanyak.

Deklarasi Gerakan Revolusi Mental dibacakan oleh Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz yang didampingi oleh para Agen Revolusi Mental.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016