Makkah (ANTARA News) - Kendati badai pasir yang melanda sejumlah kota di Arab Saudi, Selasa (8/9), jemaah calon haji Indonesia yang berada di Madinah dan Makkah dalam keadaan aman, tanpa ada yang terluka atau mengalami kerugian.

"Tidak ada (jemaah) yang mengalami kerugian dari fenomena alam itu. Jemaah kita dalam keadaan aman," kata Kepala Seksie Perlindungan Jemaah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Jaetul Muchlis Basir, di Makkah, Arab Saudi, Kamis.

Ia mengatakan saat ini total jemaah calon haji Indonesia yang berada di Tanah Suci baik Makkah maupun Madinah telah mencapai 113 ribu orang dari 275 kelompok terbang (kloter).

"Semuanya aman," katanya lagi menegaskan. Apalagi, badai pasir tidak begitu terasa di Makkah maupun Madinah, hanya di kota Jeddah, badai pasir menyebabkan dua penerbangan yang membawa jamaah dari Tanah Air terpaksa dialihkan pendaratannya ke Madinah.

Di Makkah, ketika terjadi badai pasir sekitar pukul 18.20 Waktu Arab Saudi (WAS), hanya terasa angin yang sangat kencang disertai debu dan sampah yang berterbangan di jalan. Bahkan sejumlah mobil, terpaksa melambatkan laju kendaraan mereka.

Mengingat badai pasar merupakan fenomena alam yang bisa terulang di tengah perubahan musim semi di Arab Saudi, Muchlis mengimbau agar jemaah selalu membawa masker untuk mengantisipasi pasir dan debu.

"Bila (badai pasir) terulang, jemaah agar tetap tenang dan tidak panik, tetap berada di pemondokan masing-masing," katanya.

Kalaupun sedang berada di perjalanan, ia mengimbau agar jamaah segera mencari tempat perlindungan terdekat, seperti toko, hotel, atau mall. "Badai pasir seperti ini tidak bisa diprediksi," ujar Muchlis.

Tahun lalu, kata dia, badai pasir meski tidak seluas kemarin yang juga melanda sejumlah negara di Timur tengah, telah menyebabkan transportasi darat dari Madinah ke Makkah terhenti. "Jemaah harus mengantisipasi setiap fenomena alam seperti ini, termasuk banjir yang bisa juga terjadi di Arab Saudi," ujar Muchlis.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015