Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sekitar 100 orang bertindak agresif dalam kerusuhan di pusat perbelanjaan Plaza Low Yat, Bukit Bintang, Malaysia, yang mengakibatkan tujuh orang cedera, termasuk tiga pekerja media.

Kerusuhan ini adalah buntut dari insiden penahanan seorang warga Melayu di pusat perbelanjaan ternama itu Sabtu pekan lalu karena dituduh mencuri telepon seluler.

Senin dinihari lalu kelompok ini mendatangi pusat perbelanjaan itu untuk meminta penjelasan soal penahanan orang Melayu tersebut. Namun perbincangan mereka dengan polisi rupanya tidak berjalan lancar sehingga beberapa orang marah dan mulai anarkistis.

Kerusuhan merembet hingga kawasan sekitarnya di Jalan Imbi, pusat perbelanjaan Times Square dan Jalan Pudu, termasuk mencederai beberapa orang lain dan merusak kendaraan warga.

Akibatnya, 80 persen pedagang menutup kios mereka karena takut kerusuhan berulang. Plaza Low Yat yang biasanya disesaki pengunjung pun lengang.

Sampai hari ini polisi sudah menahan 18 orang berusia 16 hingga 40 tahun, termasuk seorang pekerja di sebuah kedai di Plaza Low Yat.

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya informasi yang disebarkan lewat media sosial menyangkut insiden ini dengan menyebutnya sebuah kriminal murni, bukan masalah SARA.

Najib mengecam orang-orang tidak bertanggung jawab telah memprovokasi sentimen etnis melalui berita palsu sehingga mencetuskan ketegangan di sekitar mal itu sejak beberapa hari lalu.

Perdana Menteri meminta Kepala Polisi Negara Tan Sri Khalid Abu Bakar segera bertindak agar tidak berlarut-larut.

"Saya lihat ada gambar yang tidak ada kaitannya dengan kasus ini dimuat di media sosial. Kita perlu hindari psikologi massa dan periksa dulu fakta. Kita mesti serahkan kepada polisi dan mereka yang melanggar undang-undang mesti ditindak," kata Najib.




Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015