Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 2.000 orang lanjut usia di daerah ini telantar, namun baru 30 persen yang memperoleh bantuan pemerintah.

"Bantuan untuk kaum lanjut usia (lansia) yang telantar bisa berasal dari dana pemerintah daerah atau bantuan dari pusat melalui program jaminan sosial dan asistensi sosial," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di sela peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pemerintah daerah menyiapkan dana bantuan sebesar Rp300.000 per bulan untuk setiap lansia dan dari pemerintah pusat memberikan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan.

Meskipun baru sekitar 30 persen lansia yang memperoleh bantuan, Octo mengatakan sisanya tetap memperoleh bantuan dari warga yang tinggal di lingkungan sekitarnya. "Mereka tetap dibantu, tidak ditelantarkan begitu saja oleh masyarakat," katanya.

Apabila masyarakat sudah tidak mampu memberikan bantuan, lanjut Octo, mereka baru meminta bantuan kepada pemerintah dan lansia tersebut diberi pilihan apakah akan menjalani "home care" atau menjadi penghuni panti wreda. "Pilihan tinggal di panti menjadi opsi terakhir," katanya.

Selain memberikan bantuan untuk lansia telantar, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi juga memberikan bantuan kepada lansia yang masih produktif dalam bentuk modal ekonomi.

Pada tahun ini terdapat tiga kelompok usaha ekonomi produktif untuk lansia yang masing-masing memiliki 75 anggota. Setiap anggota diberi bantuan usaha sebesar Rp750.000.

"Biasanya mereka memiliki usaha kecil-kecilan untuk mengisi waktu sekaligus membantu ekonomi keluarga, seperti berjualan makanan," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar.

Hadi mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk memanfatkan Rumah Sehat Lansia sebagai pusat kegiatan bagi lansia produktif. "Selain kegiatan di bidang kesehatan, para lansia itu juga bisa menampilkan karya-karya mereka," katanya.

Pemerintah, lanjut dia, berusaha untuk memberikan perhatian bagi lansia agar tetap produktif agar tidak membenani lingkungan, terlebih jumlah lansia di Kota Yogyakarta cukup banyak mencapai 11 persen dari total jumlah penduduk.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Pemerintah Kota Yogyakarta Achmad Fadli mengatakan, menjadi tua bukan hambatan dalam berkarya mengisi pembangunan di Kota Yogyakarta.

"Lansia bisa menyumbangkan karir kedua untuk mengisi pembangunan seperti di bidang sosial kemasyarakatan dengan kearifan, keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015