Sejumlah barang ada yang saya ungsikan bersama anak dan istri. Nanti kalau sudah aman baru mereka kembali ke sini
Jayapura (ANTARA News) - Puluhan warga BTN Organda, Distrik Abepura Kota Jayapura Papua, mengungsi ke rumah sanak keluarga terdekat pascapenyerangan dan penganiayaan hingga dua warga setempat tewas oleh sekelompok orang pada Senin (8/6) siang.

Puluhan warga yang mengungsi itu terdiri atas kaum perempuan dan anak-anak usia sekolah yang takut adanya aksi balasan dari kelompok penyerang karena puluhan rumah mereka dibakar warga BTN Organda.

Bernard, warga BTN Organda kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengaku telah mengungsikan anak dan istrinya ke rumah saudaranya di Waena, Distrik Heram.

"Saya khawatir dengan adanya penyerangan dan penganiayaan, ini bisa berdampak pada keselamatan keluarga saya, maka dari itu sejak kemarin saya minta istri dan anak saya untuk tinggal sementara dulu ke rumah paman," katanya.

Yunus rekan Bernard mengatakan beberapa jam pascakekerasan itu, rumahnya telah dikosongkan.

"Sejumlah barang ada yang saya ungsikan bersama anak dan istri. Nanti kalau sudah aman baru mereka kembali ke sini," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Jayapura Kota AKBP Jeremias Rontini mengatakan 250 aparat gabungan polisi dan TNI dari Kodim 1701/Jayapura telah disiagakan di lokasi peristiwa untuk mengamankan situasi.

"Sebanyak 250 personel gabungan, TNI, dan Polri. Mereka akan berjaga secara bergantian, siang dan malam," katanya.

Mantan Kapolres Mimika itu, mengatakan kasus penyerangan dan penganiayaan hingga menewaskan dua warga BTN Organda oleh sekompok orang yang tidak suka adanya pos siskamling sedang didalami.

"Harapannya ada warga yang mau membantu berikan keterangan terkait kasus ini kepada kami, sehingga kasus ini cepat terungkap," katanya.

Dua warga BTN Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/6) siang dikabarkan tewas karena diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang. Berdasarkan data lapangan yang dihimpun, warga yang tewas itu adalah ketua rukun tetangga setempat, bernama Fredrik dan Simon, tetangganya Fredrik.

Sementara dua warga lainnya dilaporkan luka-luka, yakni Christofer Maradona dan Chris Wandadaya. 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015