Palembang (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan film merupakan bagian ekonomi kreatif dan budaya sehingga harus dikembangkan baik mutu dan peredarannya.

Selain itu, dengan tumbuhkembangnya perfilman maka sebagai upaya dalam mempromosikan daerah dan produk, kata menteri pada acara anugrah malam vidya di Palembang, Jumat.

Namun, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi kreatif dan budaya tersebut juga harus didukung akar yang kuat sehingga perlu diikuti teknologi yang berkembang.

Lebih lanjut, dia mengatakan, memang sekarang ini masyarakat yang menonton film tidak terbatas karena dukungan teknologi.

Jumlah bioskop sekarang memang terbatas, tetapi ada media TV yang sudah masuk ke desa-desa, ujarnya.

Apalagi sekarang ini sudah ada media jaringan melalui internet sehingga masyarakat semakin mudah dalam menyaksikan film dan sinetron.

Sehubungan dengan itu melalui FFI itu diharapkan perkembangan film dan sinetron kualitasnya akan semakin baik dan seniman perfilman meningkat, kata dia.

Panitia FFI Kemala Atomojo mengatakan, FFI di Palembang menggabungkan dua piala yakni citra dan vidya.

Memang, lanjut dia, kedua piala tersebut hanya beda media penayangan yakni melalui TV dan bioskop.

Bahkan, piala vidya lebih luas karena sinetron dapat disaksikan hingga masyarakat pedesaan.

Sebelumnya Christine Hakim kepada wartawan mengatakan, film memang banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu FFI di Palembang ini diharapkan berlangsung sukses baik itu dalam menggairahkan seniman dan ekonomi rakyat.

Sementara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan pihaknya berterimakasih atas dipercayanya daerah ini menjadi tuan rumah FFI.

FFI sebagai ajang promosi daerah sehingga harus sukses, tambah dia.

Dalam acara piala vidya itu aktor terbaik didapat Surya Saputra "tiga butir kurma" dan artis sinetron terbaik Yoki Tato "akankah bunda datang kepernikahanku" serta sutradara terbaik Histu Saputra film "garis finish".

Film terbaik dalam piala Vidya itu didapat "Garis Finish" dan anugerah tersebut diserahkan Gubenur Sumsel.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014