... bukan cuma di Indonesia melainkan juga di luar negeri... "
Jakarta (ANTARA News) - PT Oil Spill Combat Team Indonesia (PT OSCT Indonesia) --satu-satunya perusahaan penanggulangan dampak tumpahan minyak di Tanah Air-- berencana menjadi perusahaan publik alias "melantai" di Bursa Efek Indonesia pada 2015.




"Kami sudah dinilai oleh perusahaan konsultan tentang ini. Menurut mereka, saham yang dilepas kepada publik nanti minimal 15 persen dan kami mengutamakan masyarakat umum Indonesia yang memiliki saham kami," kata Chairman PT OSCT Indonesia, Bayu Satya, kepada pers di Jakarta, Selasa. 




Dia menyatakan, perusahaan yang dia pimpin cukup prospektif berkembang pada masa depan. "Bisnis inti kami menanggulangi dampak pencemaran minyak, bukan cuma di Indonesia melainkan juga di luar negeri. Kami juga menyediakan pelatihan tenaga-tenaga tentang ini selain memberi jasa konsultasi kepada pelanggan," katanya. 




Dia menyatakan, perusahaan yang khusus bergelut tentang ini sangat sedikit di seluruh dunia. Kompetitor terdekat dan satu-satunya PT OSCT Indonesia adalah Oil Spill Response Limited berkedudukan di Singapura yang lebih mirip konsorsium dari berbagai perusahaan minyak internasional. 




Menurut dia, kekhususan bisnis penanggulangan tumpahan minyak ini pada tenaga-tenaga ahli dan peralatan khusus yang diperlukan. "Ahlinya sangat sedikit dan Indonesia memiliki ahli-ahli bertaraf internasional tentang ini," katanya. 




PT OSCT Indonesia yang berdiri pada 2011 berinduk pada PT Slickbar Indonesia, yang mengkhususkan diri pada pabrikasi alat-alat penanggulangan minyak.




Di antara peralatan yang dibuat perusahaan itu adalah Super Hi-Sprint System (bantalan udara khusus untuk mengumpulkan tumpahan minyak di laut), yang sudah diekspor ke luar negeri sejak bertahun lalu.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014