Jakarta (ANTARA News) - PT Pos Indonesia membuka layanan Kargopos Haji dan Umroh untuk melayani jemaah yang ingin mengirimkan barang ke Tanah Air usai menunaikan ibadah haji atau umrah.

"Kami berharap jemaah haji asal Indonesia bisa lebih fokus menjalankan ibadah hajinya karena tidak perlu lagi memikirkan barang bawaan yang akan dibawa pulang," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan di Jakarta, Selasa.

Budi mengatakan, Kargopos Haji akan memberikan layanan pengiriman barang pribadi jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi ke seluruh wilayah Indonesia.

Ia menjelaskan, jemaah haji dan umrah bisa menggunakan layanan itu untuk mengirimkan air zam-zam, makanan khas Arab, perlengkapan ibadah, mainan anak-anak, pakaian, oleh-oleh, cinderamata, karpet dan barang lainnya yang tidak termasuk dalam daftar barang yang dilarang atau dibatasi pengirimannya.

Pos Indonesia, kata dia, menjamin barang kiriman sampai ke Tanah Air dalam kondisi baik, aman, dan tepat waktu serta terhindar dari masalah-masalah terkait pengiriman barang di Saudi Arabia.

Ia menambahkan, biaya pengiriman barang dalam layanan tersebut dihitung berdasarkan berat dengan tarif delapan rial per kilogram namun ada tambahan biaya transportasi yang nilainya bervariasi untuk pengiriman ke daerah di luar Jakarta.

Pembayaran layanan, menurut dia, bisa dilakukan secara tunai maupun menggunakan voucher Kargopos Haji di fasilitas layanan yang tersedia di Arab Saudi, termasuk di antaranya di maktab dan Conolidation Center di Bandara King Abdul Azis Jeddah.


Solusi masalah


Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan pembengkakan jumlah barang bawaan jemaah haji Indonesia menjadi masalah dalam penyelenggaraan haji setiap tahun dan penyediaan layanan Kargopos Haji dan Umroh diharapkan bisa menjadi solusi yang baik.

"Kerja sama ini merupakan komitmen dari Kementerian Agama untuk memperbaiki layanan haji dan umrah dari tahun ke tahun karena persoalan barang yang berkali lipat sangat kompleks setiap tahun," katanya.

Anggito mengatakan Kementerian Agama akan mendukung penyediaan layanan tersebut dengan mencarikan kantor untuk pengumpulan barang-barang yang akan dikirim ke Indonesia.

"Kami berharap dengan adanya layanan ini tidak ada lagi keluhan yang terjadi terkait barang bawaan jemaah haji yang sulit dibawa. Dengan demikian, layanan haji dan umroh Indonesia juga bisa dikenal baik di sana," katanya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014