... Itu cagar budaya; bukan hotel. Lebih parah lagi, sampai saat ini belum ada pengabdian yang baik dari Jokowi untuk masyarakat Jakarta... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pemuda Betawi, Muhammad Rifky atau Eky Pitung, menilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, melanggar adat Betawi karena mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di tempat cagar budaya.

"Jokowi telah melanggar etika adat Betawi dan masyarakat Jakarta, karena berani mendeklarasikan diri di Rumah Pitung. Padahal berdasarkan UU, tempat itu dilarang digunakan untuk kepentingan politik," ujar Eky, di Jakarta, Selasa.

Eky meminta agar Jokowi meminta maaf kepada tokoh dan masyarakat Betawi karena melakukan pelanggaran tersebut. Tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat pengumuman calon presiden.  

"Itu cagar budaya; bukan hotel. Lebih parah lagi, sampai saat ini belum ada pengabdian yang baik dari Jokowi untuk masyarakat Jakarta," kata dia.

Dia juga menilai keluguan yang ditampilkan Jokowi sangat berbahaya dalam kancah perpolitikan.

"Jokowi harus membayar dukungan masyarakat DKI dengan menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur lima tahun, bukan menjadi capres," terang Eky. Jokowi maju ke putaran Pemilu 2014 sebagai calon presiden berdasarkan "titah" Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 

Padahal, langkah Jokowi menuju kursi gubernur DKI Jakarta itu karena suara warga DKI sekitar 1,5 tahun lalu sehingga sebagian kalangan menganggap mandat pemerintahan Jokowi sesungguhnya ada di tangan rakyat, bukan seorang elit politik. 

Lagipula, sambung Eky, selama kepemimpinan Jokowi di Jakarta tak ada gebrakan yang dilakukan dalam memperbaiki dan memajukan Jakarta.

"Masih ada banyak masalah di Jakarta yang perlu diatasi. Kerja-kerja Jokowi untuk memperbaiki dan memajukan Jakarta masih diharapkan masyarakat Jakarta dan para pendukungnya saat pilkada lalu," katanya.

Eky juga mengingatkan Jokowi ingat komitmennya. Ia datang ke Jakarta, setelah meninggalkan tugas sebagai walikota Solo, karena mau membereskan semua persoalan di ibukota Indonesia itu. 

Sambil membereskan Jakarta, masih kata Eky, Jokowi bisa belajar untuk menjadi pemimpin nasional dalam pilpres berikutnya.

Jokowi menyatakan kesiapannya dicalonkan sebagai presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 14 Maret. Deklarasi ini dilakukan di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014