Pada periode yang sama, neraca perdagangan secara nasional juga defisit, meskipun nilainya lebih kecil dibandingkan Jatim atau hanya 67,5 juta dolar AS,"
Surabaya (ANTARA News) - Neraca perdagangan Jawa Timur pada Januari hingga Maret 2013 mengalami defisit 2,2 miliar dolar AS karena nilai impornya lebih besar dibandingkan ekspor.

"Pada periode yang sama, neraca perdagangan secara nasional juga defisit, meskipun nilainya lebih kecil dibandingkan Jatim atau hanya 67,5 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Irlan Indrocahyo di Surabaya, Rabu.

Ia menjelaskan nilai ekspor Jatim pada Januari-Maret 2013 mencapai 3,604 miliar dolar AS yang berarti turun dibanding periode sama pada 2012 yang mencapai 4,004 miliar dolar AS.

"Dari keseluruhan nilai ekspor Jatim pada Januari-Maret 2013 itu, ekspor migas memberi sumbangan mencapai 89,07 juta dolar AS. Sementara sisanya merupakan ekspor nonmigas yang mencapai 3,515 miliar dolar AS," ujarnya.

Selain itu, kata dia, nilai ekspor Jatim pada Maret 2013 sebesar 1,230 miliar dolar AS yang berarti turun dibandingkan pada Februari lalu yang mencapai 1,238 miliar dolar AS.

"Pencapaian nilai ekspor Jatim pada Maret 2013 dikontribusi oleh ekspor migas sebesar 30,08 juta dolar AS yang mengalami penurunan dibandingkan pada Februari yang mencapai 47,70 juta dolar AS," ucapnya.

Sementara ekspor nonmigas Jatim Maret 2013 mencapai 1,2 miliar dolar AS yang berarti naik dibandingkan pada Februari yang hanya 1,191 miliar dolar AS.

Ia juga mengemukakan pada Maret 2013, ekspor nonmigas Jatim didominasi lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai 117,62 juta dolar AS.

Kemudian, diikuti bahan kimia organik 87 juta dolar AS, kertas/karton 80,73 juta dolar AS, perhiasan/permata 80,11 juta dolar AS, dan kayu serta barang dari kayu 78,71 juta dolar AS.

"Negara tujuan utama ekspor nonmigas pada Maret 2013 adalah Jepang dengan nilai 221,81 juta dolar AS. Kemudian Amerika Serikat sebeesar 136,15 juta dolar AS, China sebesar 133,01 juta dolar AS, dan Malaysia sebesar 65,84 juta dolar AS," katanya. (KR-DYT/I007)

Pewarta: Slamet Hidayat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013