"Dahlan menyaksikan langsung bagaimana panen porang, dan berdialog dengan para petani."
Jakarta (ANTARA News) - Pascakecelakaan mobil listrik Tucuxi-nya menabrak tebing di Magetan pada Sabtu (5/1), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan langsung memenuhi agenda kegiatan mulai dari pertemuan keluarga, diskusi di pesantren hingga panen umbi porang.

"Kondisi kesehatan Pak Dahlan baik-baik saja. Sekarang Dahlan bahkan sudah beraktivitas sambil menjalankan tugas-tugasnya sebagai menteri," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, ketika dhubungi ANTARA News di Jakarta, Minggu.

Menurut Faisal, setelah insiden rem blong mobil Tucuxi, Dahlan beristirahat di Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) di Magetan, Jawa Timur, yang milik keluarga besarnya.

"Kebetulan Magetan ini merupakan tempat kelahiran Dahlan. Jadi, tempat di mana akan menginap tidak menjadi masalah, karena banyak keluarga di sini," katanya.

Di pesantren yang kini memiliki sebanyak 99 cabang di Indonesia itu, Dahlan menunaikan Shalat Subuh berjamaah, dan dilanjutkan berdialog dengan Dewan Guru Pria dan Wanita PSM.

Sekitar pukul 06:00 WIB, Dahlan bersama rombongan keluarga ke Desa Tegal Arum yang menjadi tempat kelahirannya untuk berziarah ke makam ibundayang meninggal pada 1965.

Menurut Faisal, pertemuan Dahlan dengan sanak saudara dan sebagian santri menimbulkan suasana haru seiring dengan keselamatan Dahlan dari peristiwa menabrak tebing di kawasan itu.

Selesai ziarah dan silaturahmi, Dahlan pun menuju Desa Bendo Asri, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, meninjau budidaya porang (Amorphophalus Oncophyllus), tanaman umbi yang memiliki berbagai kegunaan hasil kerjasama Perum Perhutani dengan petani sekitar.

"Dahlan menyaksikan langsung bagaimana panen porang, dan berdialog dengan para petani," ujar Faisal.

Didampingi Kepala Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungna (PKBL) Kementerian BUMN, Agus Suherman, dan Direksi Perum Perhutani, Sowarno, Dahlan berdiskusi dengan 30 petani porang.

Budidaya umbi porang yang merupakan bagian dari progam kemitraan Perhutani terhadap masyarakat sekitar (corporate social responsibility/CSR) tersebut sebagai contoh untuk mengembangkan porang di lahan-lahan milik BUMN.

Tanaman porang dapat berguna menjadi bahan industri dan makanan, seperti lem, campuran bahan kertas, pengganti media tumbuh mikroba, pengganti solusa dalam kaca film, isolator listrik, campuran dalam alat-alat pesawat terbang, bahan parasut, bahan obat, campuran makanan shirataki dan konyiku, penjernih air, pengikat formula tablet, pengental sirup, bahkan dijadikan bahan untuk kesehatan tubuh.

"Produksi rata-rata porang mencapai 10 hingga 15 ton per hektare. Dengan harga jual Porang berkisar Rp2.800 hingga Rp3.000 per kilogram, maka petani setiap panen bisa meraih pendapatan sekitar Rp30 juta per hektare. Tentu program ini dapat dikembangkan secara massal di Indonesia," kata Faisal.

Usai meninjau panen Porang, Dahlan sore hari ini dijadwalkan akan menuju Jombang, untuk mengikuti pengajian rutin Padang Bulan pimpinan MH Ainun Najib.

"Usai dari Jombang, Pak Dahlan akan bertolak ke Jakarta," demikian Faisal.
(T.R017)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013