Lisbon (ANTARA) - Meminum bir bermanfaat bagi usus dan berpotensi mencegah penyakit kronis, menurut sebuah riset oleh Pusat Penelitian Teknologi dan Layanan Kesehatan (Center for Research in Health Technologies and Services/CINTESIS), sebuah unit penelitian dan pengembangan nonprofit, di Kota Porto, Portugal utara.

"Mengonsumsi bir berkontribusi pada peningkatan komposisi mikrobiota usus, yaitu faktor yang dikaitkan dengan pencegahan penyakit kronis yang sangat umum, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit-penyakit kardiovaskular," kata CINTESIS dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/7).
 
   Dalam studi itu, sejumlah pria sehat yang berusia 23 hingga 58 tahun meminum 330 mililiter bir, dengan atau tanpa alkohol, setiap hari selama empat pekan.   Tim peneliti tersebut menunjukkan bahwa efek positif bir terkait dengan polifenol yang terkandung dalam minuman itu, seperti yang telah dibuktikan pada red wine.


Sejumlah hasil yang diperoleh dari penelitian itu menunjukkan bahwa mengonsumsi bir "meningkatkan keberagaman mikrobiota usus, tanpa menaikkan berat badan dan massa lemak."

Meminum bir "tidak mengganggu penanda biologis (biomarker) kardiometabolik secara signifikan", seperti glukosa, kolesterol, dan trigliserida, imbuh pernyataan itu.
 
   Tim peneliti tersebut menunjukkan bahwa efek positif bir terkait dengan polifenol yang terkandung dalam minuman itu, seperti yang telah dibuktikan pada red wine


Studi yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Agricultural dan Food Chemistry itu mengungkapkan manfaat bir pada kesehatan usus "terbukti tidak memiliki kaitan dengan kandungan alkohol" atau absennya elemen ini. Selesai


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022