Makassar (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdullah Sanusi menyebut bahwa kebangkitan ekonomi setelah pandemi perlu menjadi perhatian negara-negara maju lewat pertemuan G20.

Saat ini Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan presidensial G20 yang mempertemukan 19 negara dan Uni Eropa dalam forum kerja sama multilateral.

"Melalui G20, kita harap bagaimana negara maju bisa membantu negara-negara berkembang untuk mengambil peran," kata Abdullah Sanusi di Makassar, Jumat.

Baca juga: Infrastruktur digital diperlukan untuk jawab tantangan ekonomi global

Bersamaan dengan itu, di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Sanusi menyebut pengembangan ekonomi di Sulawesi Selatan pada sektor digital mulai terlihat.

Menurutnya, masyarakat di daerah telah menuju era knowledge based economy. Beberapa faktor yang mempengaruhi, karena ekosistem untuk mendukung hal ini sudah terbentuk.

"Ini tentu bagus, karena memang terlihat kita sudah mengarah ke era knowledge based economy. Apalagi, struktur demografi kita yang didominasi milenial dan gen z. Dukungan infrastruktur juga sudah ada, meski belum merata," ujarnya.

Penetrasi dan kesiapan infrastruktur masih didominasi di Pulau Jawa. Tingkat penetrasi internet terbesar dengan kapasitas SDM bidang digital masih terpusat di Jawa.

Baca juga: Konektivitas digital dalam sorotan sidang kedua DEWG

Baca juga: Indonesia punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi digital


Dengan demikian, tantangan bagi pemerintah saat ini seperti bagaimana menyiapkan infrastruktur yang lebih baik, yakni kolaborasi dengan dunia pendidikan dan dunia industri untuk mempercepat penyiapan SDM digital.

"Koordinasi yang baik harus dilakukan. Pemerataan infrastruktur, terutama di luar Jawa. Membuka ruang investasi di bidang digital dan meningkatkan literasi digital mendorong dunia pendidikan dunia industri untuk bersinergi," kata Sanusi.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022