Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan data citra satelit pengindraan jauh (indraja) berperan penting untuk mendukung mitigasi potensi bencana dan perubahan iklim sehingga pengembangan satelit dan pemanfaatannya harus dioptimalkan.

"Citra satelit memegang peranan sangat penting tidak hanya terkait dengan pemetaan tapi juga terkait dengan bagaimana kita mampu memitigasi, mampu melakukan monitoring, mampu melakukan prediksi mitigasi kebencanaan," kata Handoko dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Citra Satelit Penginderaan Jauh Tahun 2022 yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.

Handoko menuturkan data citra satelit pengindraan jauh bermanfaat dalam banyak hal seperti pemantauan kebakaran hutan dan memprediksi aliran plankton sehingga bisa menetapkan zonasi penangkapan ikan secara lebih efisien.

Baca juga: BRIN jamin keberlanjutan layanan data satelit penginderaan jauh

"Semua ini tentu tidak hanya penting bagi negara kita supaya kita mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di darat maupun di lautan kita tapi juga memberikan perlindungan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," ujarnya.

Data dan informasi pengindraan jauh secara objektif menggambarkan informasi secara akurat, yang mana Indonesia dengan wilayah kepulauan yang sangat luas tentu sangat membutuhkan citra satelit yang lebih efektif dan efisien.

Hal itu dikarenakan data citra satelit indraja sangat penting untuk mendukung kemampuan bangsa dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersebar luas di Tanah Air, mitigasi potensi bencana dan perubahan iklim, dan memprediksi cuaca.

Baca juga: BRIN wujudkan kemandirian pengadaan data citra satelit

Ia mengatakan BRIN akan terus berkomitmen untuk melayani data citra satelit pengindraan jauh yang bisa dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, badan usaha milik negara maupun berbagai pihak swasta lain.

Melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), BRIN menyediakan data pengindraan jauh berlisensi Pemerintah Indonesia bagi seluruh kementerian/lembaga, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), dan pemerintah daerah.

Data pengindraan jauh nasional tersebut terdiri dari berbagai resolusi, yaitu resolusi rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi.

Baca juga: BRIN siapkan desain besar pemantauan ekosistem pesisir nasional

Pada 2019, pelayanan pengguna data pengindraan jauh di Indonesia paling banyak dimanfaatkan untuk tata ruang, penelitian, pemetaan, perkebunan, pertanian, dan pertahanan keamanan.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022