Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mengatakan seluruh daerah di provinsi itu dikepung potensi bencana alam sebagai dampak La Nina sehingga masyarakat diminta waspada agar tidak jatuh korban.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu, Selasa, mengatakan La Nina menyebabkan cuaca buruk di daerah setempat sejak beberapa pekan terakhir.

"Hingga saat ini daerah yang belum ada laporan kami terima dari BPBD atau warga setempat terkait bencana alam yang terjadi di daerahnya, yakni Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Tojo Una-Una, dan Sigi," katanya.

Baca juga: BMKG prediksi musim hujan di Sulteng bersamaan dengan fenomena La Nina

Selain daerah tersebut, pihaknya telah menerima laporan bencana alam yang terjadi di seluruh daerah. Umumnya bencana alam yang melanda daerah tersebut terjadi di beberapa lokasi.

"Seperti di Kabupaten Donggala terjadi bencana alam di empat titik. Bencana alam yang terjadi yakni banjir dan longsor serta banjir disertai longsor, kemudian di Banggai Kepulauan terjadi bencana alam abrasi pantai di salah satu desa," ujarnya.

Andy menyebut lebih dari 90 persen bencana alam yang melanda daerah-daerah di Sulteng adalah banjir, disusul longsor dan puting beliung.

BPBD Sulteng telah menyiagakan tim tanggap darurat, kendaraan dan alat evakuasi, serta logistik yang dibutuhkan untuk penanganan dampak bencana.

Begitu pihaknya menerima laporan bencana alam, katanya, tim dan logistik yang telah siap, langsung diterjunkan ke lapangan.

"Tim BPBD di daerah jangan hanya bekerja saat masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana terjadi, tapi saat tanggap darurat tidak turun atau turun tapi hanya sebentar cuma ambil foto untuk pencitraan. Tidak lama setelah itu pulang," katanya.

Baca juga: Warga Sigi diminta lakukan penghijauan cegah banjir bandang terulang
Baca juga: Dampak cuaca, Seluruh wilayah di Sulteng berstatus waspada bencana
Baca juga: Puluhan rumah di Tojo Una-Una Sulteng rusak akibat gempa


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021