Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menyebutkan terdapat enam indikator yang harus terus dimonitor oleh pemerintah pada saat mengendalikan COVID-19 di Tanah Air.

“Meskipun saat ini kondisi kasus di Indonesia sedang terkendali, namun kita juga harus terus memantau kondisi COVID-19. Saat ini, ada enam indikator yang harus dimonitor secara berkala,” kata Reisa dalam Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa bertajuk Waspada Varian Omicron, Tetap Jaga Protokol Kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Reisa menyebutkan keenam indikator tersebut yakni jumlah kasus aktif COVID-19, penghitungan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR) dan kepatuhan protokol kesehatan.

Selain itu, terdapat pula indikator seperti angka reproduksi efektif (Rt), tinggi rendahnya mobilitas yang dilakukan oleh suatu penduduk serta menjalankan kegiatan percepatan program vaksinasi yang dijalankan oleh masyarakat.

Baca juga: Reisa: Pola makan gizi seimbang dapat bantu perangi Omicron

Baca juga: Jubir: Disiplin prokes masih jadi satu cara cegah varian COVID-19


Menurut Reisa, dalam menjalankan pemantauan keenam indikator tersebut, masyarakat memiliki andil untuk membantu mencegah adanya varian baru COVID-19 yang akan muncul dengan selalu mengedepankan disiplin protokol kesehatan.

Disiplin protokol kesehatan yang dilakukan secara ketat itu, kata dia, meliputi penggunaan masker yang benar, rajin mencuci tangan setelah memegang suatu benda di lingkungan luar serta menjaga jarak dengan sesama melalui pengurangan mobilitas.

Kemudian dia mengatakan meski pun saat ini kasus positif COVID-19 dapat dikatakan lebih terkendali, diharapkan masyarakat segera melakukan vaksinasi juga mengajak keluarga yang belum disuntik untuk mendapatkan vaksin yang dapat membantu pembentukan kekebalan kelompok, guna mencapai target di akhir tahun nanti.

Pemantauan terhadap keenam indikator itu akan sangat terbantu dengan adanya kerja sama dari semua pihak dalam menaati protokol kesehatan. Juga mencegah varian baru Omicron masuk ke Indonesia.

“Disiplin protokol kesehatan ini sebenarnya yang dapat mencegah kita terkena COVID-19 apapun jenis variannya termasuk Omicron. Pemerintah sudah menargetkan pada akhir Desember ini kalau bisa sudah 80 persen warga mendapatkan dosis pertama dan 60 persen lengkap,” ujar dia.*

Baca juga: Reisa: Lakukan protokol kesehatan hadapi potensi varian COVID-19

Baca juga: Reisa sebut pengurus gereja wajib siapkan petugas untuk awasi prokes


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021