struktur bangunan di Untad nantinya anti gempa
Kota Palu (ANTARA) - Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menyelesaikan pembangun kembali 44 gedung Universitas Tadulako (Untad)  yang mengalami rusak parah akibat bencana gempa bumi 2018 lalu.

Rencananya 44 gedung yang dibangun tersebut terdiri atas 19 gedung merupakan bangunan baru dan 25 gedung merupakan bangunan yang direhab kembali.

“Perencanaannya dibuat teman-teman di Jakarta dan sekarang ini sudah selesai,” jelas Kepala BPPW Sulawesi Tengah, Sahabbudin, di Palu, Rabu.

Sahabbudin akui banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk mengelola bantuan dari World Bank itu.

Usai perencanaannya selesai, BPPW Sulawesi Tengah masih harus menunggu persetujuan dari World Bank sebelum masuk tahap lelang. “Target kita tahun ini 44 bangunan itu sudah bisa dilelang,” sebutnya.

Baca juga: Wamen PUPR: Tuntasnya rehab rekon di Sulteng di tangan kepala daerah
Baca juga: Pemkot Palu apresiasi Turki bangun sekolah bagian pemulihan bencana


Percepatan rehab rekon di Universitas Tadulako itu merujuk pada kebijakan pemerintah yang kini melonggarkan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka. “Kita berupaya agar secepatnya pembangunan gedung Untad selesai,” kata Sahabbudin.

Sahabuddin mengatakan BPPW Sulawesi Tengah telah membangun beberapa gedung yang rusak parah, namun belum selesai 100 persen. Rencananya, pembangunan itu akan dilanjutkan dengan 44 gedung lainnya dengan struktur dan desain bangunan anti gempa.

“Kami BPPW Sulteng terus berupaya, termasuk struktur bangunan di Untad nantinya anti gempa karena kita tau bersama kalau Kota Palu ini rawan dan sering terjadi gempa bumi,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Tadulako, Mahfudz berharap rencana rehab rekon tahap II segera mendapat titik terang karena pembelajaran tatap muka akan berlangsung dalam waktu dekat ini dan membutuhkan fasilitas penunjang seperti ruang kelas.

“Orang juga sudah bertanya-tanya soal perbaikan gedung ini, makanya kami berharap agar ada jawaban sudah dari pusat dan secepatnya bisa dibangun kembali,” harap Mahfudz.

Baca juga: Mahasiswa Untad Palu sementara akan kuliah di Unhas Makassar
Baca juga: UI siap terima mahasiswa Universitas Tadulako Palu


"Rencana percepatan rehab rekon ini telah kita bahas dalam pertemuan dengan BPPW Sulteng beberapa waktu lalu dan kami pun berharap secepatnya diselesaikan mengingat mahasiswa sudah akan aktif kembali di kampus,” jelasnya.

Gempa yang terjadi 28 September 2018 lalu menyebabkan kerusakan gedung maupun ruang kelas sehingga mahasiswa melakukan proses belajar mengajar sementara di tenda darurat. Selama pandemi COVID-19, mahasiswa melanjutkan pembelajaran secara virtual.

“Kami apresiasi kepada BPPW Sulteng yang baru saja menjabat dan mau mendiskusikan kembali terkait percepatan rehab rekon di Universitas Tadulako. Kami meminta bantuan untuk menyampaikan apresiasi ini langsung ke pemerintah pusat berkaitan rehab rekon di Untad,” demikian Mahfudz.

Baca juga: Pemprov Sulteng harap PUPR-BPN selesaikan masalah lahan huntap
Baca juga: Pansus rehab-rekon minta Pemkot Palu evaluasi progres huntap mandiri


Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021