Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi program UMKM Presisi yang digagas oleh Alumni Akabri 1996 dalam rangka membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah masuk ke pasar digital.

Apresiasi tersebut disampaikannya saat menghadiri pelucuran program pelatihan UMKM Presisi berbasis digital yang dilaksanakan dalam rangka Bakti Sosial Alumni Akabri 1996 di SMK Negeri 2 Tangerang, Banten, Kamis.

"Diharapkan program ini terus dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Sigit dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Polri.

Peluncuran program pelatihan UMKM Presisi ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Baca juga: Kapolri ingatkan penanggulangan pandemi COVID-19 butuh kerja keras
Baca juga: Polri gandeng BEM dan OKP laksanakan Vaksinasi Merdeka se-Indonesia
Baca juga: Kapolri yakin target vaksinasi dua juta dosis per hari tercapai


Ketua Panitia Bakti Sosial Akabri 1996 Kombes Pol Budi Herdi menjelaskan program UMKM Presisi merupakan terobosan dari Alumni Akabari 1996 dalam rangka membantu pemulihan sektor ekonomi.

Program UMKM Presisi berupa pemberdayaan UMKM melalui transformasi digital. Diikuti oleh 1.651 UMKM di delapan daerah yang menjadi percontohan.

"UMKM presisi ini merupakan program yang dilaksanakan oleh Akabri angkatan 96 Bharatasena Darat, Laut, Udara dan Kepolisian dalam rangka hari jadi ke-25. Ada sekitar 1.651 UMKM yang sudah mendapatkan pelatihan di delapan daerah yang menjadi pilot project (proyek percontohan)," kata Budi.

Ia menyebutkan, kedelapan wilayah yang dimaksud sebagai percontohan tersebut yakni Solo (263 UMKM); Surabaya (550 UMKM); Bandung (100 UMKM); Bekasi (150 UMKM); Jakarta Timur (60 UMKM); Kota Tangerang (50 UMKM); Kalimantan Selatan (101 UMKM); dan Kalimantan Tengah (377 UMKM).

Menurut Budi, tujuan kegiatan pelatihan pengembangan UMKM ini untuk ikut membantu UMKM bertransformasi, yang tadinya konvensional menjadi berpindah ke digitalisasi.

"Karena memang di era pandemi ini hampir 80 persen lebih UMKM terdampak pandemi COVID-19. Sehingga kami harus mendorong supaya UMKM ini tetap kuat, tetap bisa tumbuh dan berkembang di era pandemi ini untuk mendukung perekonomian nasional," ujarnya.

Budi menambahkan, dalam pelatihan pengembangan UMKM ini, Bharatasena 96 bekerja sama dengan beberapa 'e-commerce' yang memiliki pangsa pasar tinggi yang sudah dikenal masyarakat Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak.

Adapun metode pelatihan yang digunakan secara 'daring' dan 'luring' sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi COVID-19. Peserta pelatihan dibatasi setiap ruangan hanya ada 25 orang di masing-masing wilayah binaan.

"Tetapi yang secara pribadi, secara mandiri melaksanakan 'online' di tempatnya masing-masing, jadi total yang akan melaksanakan pelatihan hari ini hampir dari 1.000 peserta pelatihan, nanti akan diberikan secara bergantian oleh para narasumber, baik itu dari Shopee, dari Bukalapak, maupun dari Tokopedia," ujar Budi.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021