wujud kepedulian kami terhadap iklim penelitian di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengapresiasi tiga peneliti yang meraih penghargaan Ristek/BRIN Kalbe Science Awards (RKSA) Tahun 2021.

"Saya sampaikan selamat kepada para finalis dan juga pemenang RKSA 2021, dan selamat juga kepada Kalbe yang sudah berusia 55 tahun. Kami komitmen untuk mendukung RKSA ini dan apabila perlu kita tingkatkan lagi ke level yang lebih tinggi, karena dari tiga topik riset yang ada sangat relevan dalam mendukung Prioritas Riset Nasional," kata Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Peneliti peraih dana penelitian Ristek/BRIN Kalbe Science Awards 2021 adalah Prof Dr dr David S Perdanakusuma, Sp.BP-RE(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan judul Efektivitas Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell-Secretome (UCMSC-S) Gel Terhadap Percepatan Reepitelisasi Luka.

Kemudian, Alex Lukmanto D.Phill. dari Universitas Telkom dengan judul penelitian Pengembangan Rapid Test Kit Berbasis Single-Entity Electrochemistry (SEE) Untuk Deteksi Covid-19 di Saliva.

Pemenang berikutnya adalah Dr dr Bintang Soetjahjo Sp.OT(K) dari RSUD Dr Moewardi Surakarta dengan judul penelitian Efektivitas Pemberian Terapi Media Terkondisi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Allogenik pada Pasien Osteoarthritis Sendi Lutut.

Baca juga: LIPI wajibkan peneliti ahli utama cari anggaran eksternal untuk riset
Baca juga: Peneliti Indonesia raih penghargaan riset pascadoktoral di Inggris


Kepala BRIN berharap para pemenang bisa menjadi contoh (role model) bagi peneliti yang lain untuk terus mengukir prestasi dan menghasilkan berbagai karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

Program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards merupakan kerja sama antara Ristek/BRIN dengan PT Kalbe Farma yang telah dilaksanakan sejak 2008, untuk memberikan dukungan kepada peneliti terbaik di Indonesia. Kemudian, pada 2018, RKSA diberikan dalam bentuk pendanaan penelitian.

Handoko juga memberikan apresiasi kepada PT Kalbe Farma yang konsisten menyelenggarakan RKSA karena menjadi dukungan swasta dalam mendorong riset dan inovasi, terutama dalam bidang sains kehidupan dan kesehatan.

Pria lulusan program master Hiroshima University itu menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendukung dunia riset dan inovasi termasuk dalam peningkatan anggaran riset di Indonesia, untuk mencapai rasio satu persen dari Produk Domestik Bruto.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan memberikan regulasi super tax deduction (pengurangan pajak), untuk mendorong swasta agar terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan.

Menurut Handoko, ada dua masalah riset di Indonesia, yaitu riset terlalu didominasi pemerintah, dan kegiatan riset tercecer begitu banyak di lembaga riset pemerintah.

"Inilah yang kemudian pemerintah mengambil keputusan mengintegrasikan lembaga riset ke dalam BRIN, yang bertugas menjadi fasilitator dan enabler (pengungkit) bagi swasta untuk terlibat dalam memajukan dunia riset dan inovasi di Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Peneliti: BRIN dorong riset dan inovasi pembangunan Indonesia
Baca juga: LIPI: Tingkatkan kualitas peneliti dengan metode riset digital


Presiden Direktur PT Kalbe Farma Vidjongtius menuturkan program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards merupakan cara memperkuat triple helix antara pemerintah, industri dan juga peneliti dalam upaya melakukan hilirisasi hasil penelitian.

"Program ini merupakan komitmen dan wujud kepedulian kami terhadap iklim penelitian di Indonesia. Kalbe berkomitmen dalam bidang kesehatan, dan selamat kepada peneliti semoga proses penelitian bisa menuju kepada hilirisasi yang kita inginkan," tutur Vidjongtius.

Ada tiga kategori topik penelitian dalam RKSA 2021, yakni Kategori 1 meliputi farma, biofarma dan cell and gene therapy. Kategori 2 meliputi e-health, alat kesehatan dan diagnostik. Kategori 3 meliputi makan dan minuman kesehatan produk bahan alam.

Pada tahap pra proposal, terdapat 282 judul penelitian yang diajukan, kemudian tersaring sembilan proposal yang dipresentasikan, dan selanjutnya dipilih tiga pemenang.

Proses penilaian melibatkan para pakar sebagai Dewan Juri yang diketuai oleh Prof Amin Soebandrio dan juga Juri Kehormatan dr Boenjamin Setiawan, Ph.D. sebagai Founder Kalbe Farma dan Dr Mego Pinandito M.Eng. sebagai perwakilan dari BRIN.

Baca juga: Peneliti BRIN: Varian C.1.2 tidak lebih berbahaya dari varian VoI/VoC
Baca juga: Peneliti BRIN kembangkan baja nirkarat untuk industri dan PLTN
Baca juga: Peneliti BRIN ciptakan bahan magnetik antideteksi radar


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021