jumlah penduduk miskin terbesar di Jawa. Berarti kalau mau mengurangi kemiskinan, paling cepat di Jawa
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan pengentasan kemiskinan di Pulau Jawa bisa mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin secara nasional.

Menurut dia, presentase penduduk miskin di Pulau Jawa yang sebesar 9,67 persen jauh lebih kecil dibandingkan presentase penduduk miskin di Maluku dan Papua yang sebesar 20,66 persen pada Maret 2021. Namun, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa mencapai 14,75 juta orang.

"Kalau dari total nasional, jumlah penduduk miskin terbesar di Jawa. Berarti kalau mau mengurangi kemiskinan, paling cepat di Jawa," kata Margo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BPS catat jumlah penduduk miskin capai 27,54 juta orang Maret 2021

Berdasarkan catatan BPS, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa tersebar di pedesaan dan perkotaan masing-masing sebanyak 6,44 juta dan 8,21 juta orang.

Sementara itu, lanjut dia, meski saat ini presentase penduduk miskin mencapai 20,66 persen, jumlah penduduk miskin di Maluku dan Papua hanya sebesar 1,54 juta orang.

"Meski secara presentase paling tinggi di Maluku dan Papua, tapi secara agregat penduduk miskin paling banyak berada di Jawa," kata Margo.

Selain itu, untuk menurunkan angka kemiskinan secara keseluruhan, tambah dia, pemerintah perlu juga memperhatikan indeks kedalaman dan keparahan.

Baca juga: BPS: Indeks kedalaman kemiskinan Maret 2021 turun jadi 1,71 persen

"Kalau indeks kedalamannya tinggi, berarti jumlah bantuan yang diberikan mesti semakin banyak. Sementara berdasarkan keparahannya bisa dilihat apa yang cocok dan sesuai dengan karakter penduduk miskin," kata Margo.

BPS mencatat indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2021 turun 1,71 dari sebelumnya 1,75 pada September 2020. Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan juga Indeks keparahan kemiskinan juga turun menjadi 0,42 dari 0,47.

Sebelumnya, BPS mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang atau turun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020 sebesar 27,55 juta orang, karena adanya pemulihan di berbagai sektor ekonomi.

Baca juga: BPS: Rasio gini Indonesia turun jadi 0,384 pada Maret 2021

Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani nasional Juni naik 0,15 persen


Pewarta: Sanya Dinda Susanti/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021