Boyolali (ANTARA News) - Ratusan rumah milik jamaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dilaporkan rusak akibat bencana letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu.

"Kami dapat laporan data, jumlah rumah jamaah yang rusak ada 147 kepala keluarga di empat kabupaten," kata Kepala Badan Koordinasi Pembangunan Lintas (Bakorlin) Wilayah II Surakarta dan Kedu, Achmad Antono, saat penyambutan kedatangan haji kloter pertama asal Jepara di Surakarta, Senin.

Menurut Antono, 147 rumah jamaah yang terkena musibah tersebut, yakni tiga kepala keluarga di Kabupaten Klaten, Boyolali dua KK, Magelang 20 KK dan Sleman 122 KK.

Kendati demikian, jamaah haji yang rumahnya terkena musibah tersebut bukan diperlakukan secara spesifik, tetapi seperti warga korban lainnya.

Ia menjelaskan, pihaknya menyambut baik, adanya kepedulian jamaah haji saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci dengan mengumpulkan dana untuk membantu warga yang terkena musibah.

"Jamaah haji selain melakukan doa bersama dan mereka menghimpun dana peduli Merapi untuk diserahkan kepada Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) setibanya di Asrama Haji Donohudan," katanya.

Menurut Ketua Pembantu Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Haji (TP4H) Provinsi Jateng, Edi Soesanto, penghipunan dana peduli Merapi dari jamaah haji asal Jateng hingga kepulangan kloter pertama asal Jepara ini mencapai Rp560 juta.

Jumlah tersebut, kata dia, akan bertambah terus karena beberapa kloter rombongan haji asal Jateng belum menyerahkan bantuan itu.

Sekretaris PPIH Debarkasi Surakarta, H. Syarif Hidayat mengatakan, dana peduli Merapi dari jamaah haji asal Jateng tersebut, setelah terkumpul akan diserahkan kepada Gubernur Jateng, kemudian akan disalurkan ke warga yang terkena musibah Merapi.

Sementara jumlah jamaah yang diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo Surakarta, mencapai 33.308 orang. Meraka berasal dari Jateng 29.945 orang, DIY 3.201 orang, Kalteng 161 orang, dan 440 orang petugas kloter.

Pemulangan jamaah haji Debarkasi Surakarta diawali rombongan asal Jepara yang tergabung kloter pertama. Kedatangan kloter pertama ini, mengalami keterlambatan sekitar tujuh jam lebih, jadwal sebelumnya, Senin pukul 08.35 WIB, tetapi baru tiba pukul 15.57 WIB.

Kedatang Kloter dua asal Jepara, jumlah mengalami keterlambatan, sesuai jadwal tiba pukul 12.35 WIB, tetapi baru tiba di Bandara Adi Soemarmo Surakarta pukul 17.47 WIB.

Rombongan haji kloter dua ini, ada sebanyak 45 koper milik haji tertinggal di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, karena barang bawaan jamaah terjadi kelebihan muatan.

"Namun, koper jamaah haji itu akan dibawa pesawat terbang yang mengangkut kloter selanjutnya," kata Syarif Hidayat.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010