Kupang (ANTARA News) - Pihak stasiun Meteorologi Klas IIA El Tari Kupang memperkirakan gelombang di laut Arafuru bagian Barat Nusa Tenggara Timur untuk pada Kamis hingga Jumat (1/10) pagi tingginya berpeluang antara 2,5-3,0 meter.

Analis cuaca dari stasiun Meteorologi Klas IIA El Tari Kupang M. Klaudiana Djiling, di Kupang, Kamis, mengatakan khusus untuk di Selat Rote diperkirakan mencapai 1,5-2,5 meter dengan kecepatan angin antara 10-30 knot.

Sedangkan gelombang di perairan Laut Sawu selama dua hari ke depan diperkirakan mencapai 1,0-2,5 meter, sementara di Luat Timor, Selat Sumba dan Pantai Selatan Sumbawa diperkirakan mencapai 1,0 hingga 2,0 meter.

Cuaca cerah berawan di sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur kecuali di Kota Kupang, bagian barat Nusa Tenggara Timur dan ujung barat Pulau Flores berpeluang terjadi hujan ringan.

Khusus di perairan Flores, Selat Sape tinggi gelombang hanya bergerak antara 0,75 meter-1,5 meter dengan kecepatan antara 10-25 knot serta laut Flores dengan kecepatan 5-10 knot.

Dia mengatakan tinggi gelombang tersebut akibat dipicu angin dari dataran tinggi Australia pada kisaran antara 15-30 knot/jam.

Tinggi gelombang yang dipicu oleh kecepatan angin seperti ini sudah berada di atas normal, sehingga perlu diwaspadai operator pelayaran dan para nelayan yang melakukan aktivitas di laut, karena berbahaya untuk keselamatan.

Untuk kondisi cuaca permukaan wilayah kepulauan ini cerah-berawan, kecuali di wilayah Flores bagian barat kondisi cuaca diselimuti awan tebal, dan pada tempat-tempat tertentu dapat membentuk awal gelap.

"Wilayah sekitar Laut Timor terjadi hujan ringan-berawan, wilayah Laut Flores, Selat Sumba dan Rote keadaanya cerah-berawan, sedangkan sekitar Laut Sawu, Selat Ombai, Sape dan Pantai Selatan Sumbawa serta Laut Arafuru Barat rata-rata berawan," katanya.

Kondisi perairan tersebut, menurut pihak angkutan Feri Indonesia Cabang Kupang selalu dalam situasi waspada dalam melakukan pelayaran dan penyeberangan.

"Saat ini kami tetap beroperasi sambil mewaspadai cuaca ekstrim di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur yang sesewaktu dapat berubah akibat perbedaan tekanan udara sehingga terjadi angin kencang dan mengganggu kenyamanan dalam pelayaran," kata Manager Operasional PT Feri Indonesia Cabang Kupang Arnol Yanssen di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan infomrasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini, akibat tekanan massa udara yang bergerak dari pasifik timur ke pasifik barat Australia pun tidak menentu, sehingga mengancam kenyamanan pelayaran.

Meski demikian katanya, pihaknya masih tetap melayani pelayaran antarpulau dari Kupang ke beberapa wilayah di Pulau Flores, Sumba, Rote dan Alor di Nusa Tenggara Timur.

"Armada yang selama ini melayari wilayah-wilayah tersebut masih terus dioperasikan, sejauh pihak navigasi masih memberi singnal positif atau belum ada permintaan penghentian pelayaran," katanya.

Daerah yang akan terkena cuaca ekstrim ini melingkupi seluruh Jawa, Sumatera bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Sorong, Timika, dan Biak di wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur.

Secara terpisah Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Ir Purwanto, di Kupang, mengatakan cuaca ekstrim ini terjadi karena siklus basah dan kering yang terlalu cepat akibat La Nina dan pemanasan global.

Ia mengatakan kejadian anomali ini lebih banyak di Indonesia bagian Timur, yaitu di Selat Makassar, Laut Banda, dan Laut Arafura bagia Barat Nusa Tenggara Timur. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010