RSUD Pandan Arang Boyolali yang menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19, saat ini tercatat ada dua bangsal yang telah terisi 100 persen atau penuh
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Tingkat keterisian bangsal isolasi untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga Selasa ini, penuh karena dampak lonjakan kasus virus corona.

Menurut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, dr Siti Nur Rokhmah Hidayati, RSUD Pandan Arang Boyolali yang menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19, saat ini tercatat ada dua bangsal yang telah terisi 100 persen atau penuh.

Ia menjelaskan jumlah pasien COVID-19 di Bangsal Brotowali I RSUD Pandan Arang Boyolali dengan kapasitas 20 orang terisi penuh 100 persen dan Bangsal Kanwa dengan kapasitas 22 tempat tidur juga terisi penuh pasien.

Selain itu, kata dia, bangsal Brotowali II kini terisi pasien sebanyak 41 orang dari kapasitas 52 tempat tidur. Sedangkan Bangsal Baradha I terisi 16 pasien dari kapasitas 16 tempat tidur dan bangsal Tantular terisi 18 pasien dari kapasitas 18 tempat tidur.

Ruang Intensive Care Unit (ICU) ini, kata dia, dari kapasitas enam tempat tidur terisi pasien semuanya. Pada di ruang Pediatric ICU untuk anak, terisi satu pasien dari kapasitas dua tempat tidur dan ruang perinatologi yang berkapasitas dua tempat tidur masih kosong.

Terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pandan Arang Boyolali, pihaknya akan berupaya memaksimalkan pelayanan dengan menyediakan 10 tempat tidur untuk pasien COVID-19 agar tidak terjadi penumpukan pasien. Hal tersebut dilakukan guna menyiasati pasien COVID-19 yang datang 10 hingga 15 pasien setiap hari.

"Kami ada 10 tempat tidur untuk pasien-pasien yang mengantre masuk ruangan dan kami siasati dengan percepatan dokter visiter. Sehingga ketika dinyatakan isolasi mandiri, tempat itu bisa digunakan untuk transit dari pasien-pasien IGD sehingga tidak ada penumpukan disini," kata Siti Nur Rokhmah Hidayati .

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, dr Ratri S. Survivalina menambahkan pihaknya sedang berupaya mengantisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi COVID-19. Dia juga menjelaskan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Boyolali juga mulai diaktifkan kembali mengingat kasus terkonfirmasi positif yang semakin banyak. Pihaknya mengkonversi beberapa bangsal di RSUD Pandan Arang menjadi bangsal perawatan COVID-19.

"Ada dari RSUD Pandan Arang ini, untuk mengkonversi beberapa bangsal untuk menjadi bangsal COVID-19, kemudian untuk Rusunawa atau RSDC atau sering disebut Brotowali II ini sudah mulai diaktifkan kembali diperluas di Lantai dua dan tiga sekarang sudah digunakan untuk menerima pasien COVID-19," katanya.

Pihaknya sedang mempersiapkan satu rumah sakit swasta yang sedang proses perizinan untuk segera beroperasi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Boyolali. 

Baca juga: Warga terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali melonjak 912 kasus aktif

Baca juga: Boyolali waspadai tambahan kasus COVID-19 dari Kudus

Baca juga: Pasien COVID-19 jalani isolasi di Donohudan Boyolali 626 orang

Baca juga: Gubernur: Isolasi terpusat Donohudan Boyolali efektif tekan COVID-19

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021