Kebutuhan asupan gizi si anak perlu terus diperhatikan
Surabaya (ANTARA) - Seorang anak yang didiagnosa mengalami gizi buruk di daerah Simomulyo, Kota Surabaya, Jatim, Danrian Setya Pratama umur delapan tahun yang kini mendapat perawatan di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dalam kondisi membaik.

Ibunda Danrian, Ngateminah di Surabaya, Senin, mengatakan, saat ini kaki Danrian sudah bisa digerakkan meski belum bisa secara leluasa bergerak dan masih terbaring.

"Pelan-pelan kakinya sekarang sudah bisa bergerak walaupun saat diluruskan masih belum bisa," katanya.

Ngateminah mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astut yang telah membantu Andri panggilan akrab Danrian sehingga anaknya bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik di RSUD BDH.

Baca juga: Puskesmas optimalkan penanganan gizi buruk balita Baduy

"Kami awalnya bingung mau berobat karena anak saya belum tercantum di KK Surabaya, terima kasih banyak saya sampaikan atas bantuan bu Reni sehingga Andri kini bisa memperoleh penanganan dan perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, pada saat menjenguk Danrian Setya Pratama di RSUD BDH pada Sabtu (15/8), kondisi Andri dalam kondisi membaik meski masih terbaring.

"Andri terlihat lebih tenang dan wajahnya segar, ini berbeda dengan kondisi saat di rumah yang rewel dan sering mengeluh kesakitan," katanya.

Baca juga: Balita alami gizi kurang di Mukomuko bertambah

Kedatangan pimpinan DPRD Surabaya tersebut sebagai tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya saat membantu mengurus administrasi kependudukan Andri agar bisa mendapat penanganan medis lebih lanjut tanpa kendala biaya.

Berdasarkan hasil rekam medis RSUD BDH, otot kaki Andri mengalami pengecilan sehingga tidak mampu menopang beban tubuhnya. Saat ini Andri tengah menjalani penanganan medis lanjutan agar kondisinya bisa pulih terlebih dahulu.

Untuk penanganan terkini, Andri akan menjalani fisioterapi dan ke depannya akan direhabilitasi demi memantau sekaligus melakukan pendampingan terkait kebutuhan asupan gizi dari si anak agar bisa tercukupi.

Baca juga: Mencegah bayi stunting dari calon ibu

Meski demikian, Reni bersyukur karena tenaga medis yang menangani Andri menyampaikan bahwa kondisi kesehatan Andri berangsur-angsur membaik dan menunjukan kemajuan positif. Mengenai perawatan kaki Andri juga menunjukan kemajuan karena pelan-pelan terlihat sudah bisa digerakkan.

"Alhamdulillah berkat penanganan dan perawatan yang baik di RSUD BDH yang turut membantu proses pemulihan Andri agar bisa semakin cepat sembuh. Andri tampak nyaman dan sudah bisa respon saat diajak bicara," katanya.

Selain itu, Reni juga menghibur Andri dan mendukung orang tuanya agar sabar putranya dirawat di rumah sakit dulu sambil menyampaikan ketika Andri sudah pulih dan dinyatakan boleh pulang dari RSUD BDH.

"Kebutuhan asupan gizi si anak perlu terus diperhatikan," ujarnya.

Menurut Reni, saat Andri sudah lebih sehat dan juga diperkenankan untuk keluar rumah sakit, nantinya Puskesmas di daerah tempat Andri tinggal diminta agar bisa mendampingi untuk memantau asupan kebutuhan gizi bagi Andri.

Reni menyampaikan bahwa banyak pihak yang perhatian dan membantu penanganan anak gizi buruk yang ini yakni mulai dari pengurus kampung, tokoh masyarakat setempat serta warga dan pengurus aparat kecamatan Sukomanunggal yang sigap bantu layani warganya, juga pengurus Pemuda Pancasila Sukomanunggal yang turut mengantar Andri ke RSUD BDH.

"Terima kasih kepada semua pihak yang peduli," kata Reni.

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021