... tetapi air yang ada dalam danau ini harus dimanfaatkan dulu untuk kepentingan masyarakat daerah ini...
Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wira Sakti, Brigadir Jenderal (TNI) Legowo Jatmiko, mengatakan, perlu segera dibangun tanggul di kawasan danau yang terbentuk saat terjadi badai siklon tropis seroja di Kelurahan Sikumana, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Pembangunan tangul sangat penting sehingga bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi debit air dari sumber mata air yang bermunculan disekitar danau ini sangat banyak," kata dia, kepada wartawan di Danau Tankolo, Kelurahan Sikumana, Selasa.

Ia mendatangi kawasan itu untuk melihat secara langsung fenomena alam berupa Danau Tangkolo yang terbentuk saat terjadi badai siklon tropis seroja melanda Provinsi NTT pada Minggu (4/4/2021). NTT secara umum beriklim kering dan tanah dari kelas semi arid yang didominasi fraksi pasir dan batu sehingga sulit menahan air dalam waktu lama. 

Ia mengatakan, selain membangun tanggul perlu juga dibangunkan saluran air agar luapan air yang ada dalam danau itu tidak sampai mengenangi rumah warga di sekitar kawasan itu.

"Air yang ada ini harus dialirkan secara baik agar bermanfaat bagi masyarakat banyak di daerah ini," katanya.
 
Rombongan ibu-ibu di Kupang melihat secara langsung sejumlah sumber mata air yang muncrat dari punggung bukit sekitar kawasan danau di Kelurahan Sikumana, Kupang, Selasa (20/4). ANTARA/Benny Jahang


Ia mengatakan, limpahan air yang begitu besar di kawasan ini harus disyukuri karena ini merupakan fenomena alam dan menjadi berkat bagi warga di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini berupa air bersih yang banyak.

Ia mengatakan, potensi air yang saat ini harus dimanfaatkan secara baik untuk masyarakat daerah ini. "Apakah nanti air ini menjadi kering kembali pada musim kemarau nanti tetapi air yang ada dalam danau ini harus dimanfaatkan dulu untuk kepentingan masyarakat daerah ini," katanya.

Saat ini ada lebih dari 20 mata air baru di sekitar kawasan Danau Tankolo yang muncul dari pungung bukit dan rumah-rumah warga sekitar lokasi itu.

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021