Mudah-mudahan pelayanan ini bisa bermanfaat dan melayani sampai kapanpun
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menegaskan layanan "Home care peduli" RSUD Gambiran Kota Kediri tetap berjalan saat Ramadhan agar  pelayanan kesehatan warga bisa optimal.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat (16/4), mengemukakan "Home care peduli" untuk menjemput masyarakat yang enggan datang ke pelayanan kesehatan.

Kendati puskesmas sudah tersebar secara merata dan pelayanan juga gratis di Kota Kediri, katanya, pemerintah tetap jemput bola datang mendampingi masyarakat.

"Kami melihat pada saat itu banyak warga yang enggan untuk datang ke pelayanan kesehatan. Kami hadirkan 'Home care peduli," katanya.

"Home care peduli" salah satu program yang saat ini telah dimasukkan ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri. Dengan program itu, pemkot dapat melayani masyarakat secara langsung dan berkelanjutan. Selama Ramadhan, kegiatan juga tetap berjalan dengan mengunjungi pasien yang membutuhkan.

Ia menambahkan yang terjadi saat ini banyak warga Kota Kediri melaporkan melalui sosial media bila ada tetangganya yang sakit agar mendapat layanan kesehatan. Melalui program "Home care peduli", petugas akan menjemput masyarakat Kota Kediri yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Alhamdulillah semua ini berjalan dengan baik dan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim 'Home care Kota Kediri'. Mudah-mudahan pelayanan ini bisa bermanfaat dan melayani sampai kapanpun," kata dia.

Baca juga: Rumah Sakit Ananda Purwokerto luncurkan layanan "Ananda Home Care"

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mendatangi RSUD Gambiran Kota Kediri untuk memastikan layanan "Home care peduli".

Wali Kota  Abdullah Abu Bakar yang juga didampingi Pelaksana Tugas Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri dr Fauzan Adima melihat salah satu pasien "Home care peduli" yang sedang menjalani fisioterapi di rumah sakit itu. Perawatan di rumah sakit karena ada beberapa alat yang tidak bisa dibawa ke rumah pasien.

Pasien tersebut Bagas (3) dan Rendi (2) yang didiagnosa mengalami celebral palsy, yakni keterlambatan untuk respons saraf. Bagas dan Rendi merupakan anak dari pasangan Maryanto dan Suryani, warga Kelurahan Pakunden, Kota Kediri. Suryani juga mengalami celebral palsy. Sebelumnya, pasien ini pernah dikunjungi oleh Ketua TP PKK Kediri saat menjalani terapi di rumah.

Bagas dan Rendi rutin menjalani terapi di Instalasi Rehab Medik dan diterapi oleh dr Fundhi Krisna, SpKFR hampir tiga tahun. Pemberian terapi ini untuk merangsang syaraf-syarafnya.

Orang tua dari Bagas dan Rendi menyatakan terbantu dengan fasilitas yang diberikan tim dokter tersebut. Mereka dijemput petugas lalu anaknya dilakukan terapi di rumah sakit. Mereka berharap, kondisi anak-anaknya semakin membaik. 

Baca juga: RSUD Kudus hadirkan layanan lima menit pasien tertangani
Baca juga: RSUD Tebet kembangkan inovasi layanan berbasis digital
Baca juga: RSUD Tulungagung tetap buka pelayanan 24 jam selama Lebaran 2020

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021