Jangan hanya ibadah yang sifatnya individualistik
Jakarta (ANTARA) - Ustad Mahbub Maafi Ramdlan yang juga Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU mengatakan bahwa puasa harus memiliki dampak terhadap kehidupan sehari-hari baik secara individual maupun sosial.

"Puasa kita ditempa untuk menjadi manusia yang sabar, tabah, dan punya solidaritas sosial. Itu hikmah kita menjalankan ibadah Ramadhan. Jangan hanya ibadah yang sifatnya individualistik, tapi meningkatkan ibadah sosial kita," ujar Mahbub Maafi di Jakarta, Jumat.

Mahbub mengatakan bahwa bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang memang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Semua umat Muslim merayakan dan berharap keberkahan dapat melingkupinya.

Bagi Mahbub, perayaan bisa bertemu Ramadhan mesti diikuti pula dengan sikap konsisten yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menjadi semakin bertakwa bukan hanya secara ibadah pribadinya, juga kehidupan sosial.

"Salah satu bukti kita bisa mendapatkan bulan Ramadhan kembali dengan meningkatkan ketakwaan kita, baik secara individualnya maupun sosial," kata dia.

Baca juga: Berzakat, lebih baik ke orang lain atau kerabat sendiri?

Baca juga: Mengumpat dan mencaci di medsos, apakah membatalkan puasa?


Menurut dia puasa mesti menjadi teras diri agar dengan ketakwaan yang terus dibangun, melahirkan diri yang semakin bersih, suci lahir dan batin. Ramadhan juga harus bisa membuat umat semakin bersolidaritas, apalagi ketika dihadapkan pada berbagai bencana.

Saat ini beberapa wilayah di Indonesia tengah diuji dengan serangkaian bencana alam seperti banjir di NTT dan gempa di Jawa Timur. Begitu pula dengan bencana non alam pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih berlangsung.

"Setidaknya akan memiliki nilai lebih jika (bersedekah) ditingkatkan pada saat bulan puasa. Apalagi dalam situasi pandemi banyak orang yang terdampak pandemi COVID-19 dan bencana. Ini menjadi momentum yang tepat bagi kita dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah," kata dia.

Baca juga: Dai: Puasa mengarahkan pada perubahan menata hidup

Baca juga: Berpuasa dalam domain hakikat

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021