Jakarta (ANTARA News) - Dr Boenyamin Setiawan, anggota Komisi Nasional (Komnas) Lanjut Usia (Lansia) menyatakan permasalahan masyarakat lansia adalah tanggung jawab semua pihak dan tidak dapat diserahkan semuanya kepada pemerintah.

"Saya rasa pemerintah sudah menunjukkan kepedulian dengan menganggarkan dana di APBN untuk lansia. Sudah saatnya semua pihak ikut aktif membantu para lansia," ujar Boen yang juga pendiri PT Kalbe Farma Tbk, di Jakarta, Kamis sore.

Berkenaan rencana peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Gelora Bung Karno, Jakarta (13/6), Boen menyatakan saat ini jumlah lansia di Indonesia mencapai 17-18 juta. Jika tidak ada perhatian serius, maka lansia akan menjadi aset yang disia-siakan.

"Biaya sosial yang ditanggung keluarga dan negara terutama kesehatan menjadi salah satu hal yang harus dipecahkan bersama," katanya.

Boen memberikan contoh, beberapa negara dengan jumlah penduduk lansia banyak antara lain Jepang yang mencapai 27 persen dari penduduknya. China saat ini memiliki total lansia sebanyak 91 juta atau 7 persen dari 1,3 miliar penduduknya.

"Di negara-negara maju banyak program yang mengkaryakan lansia. Bahkan ada juga sekolah untuk lansia yaitu Third Ages University. Semua dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, akademisi dan komunitas," ujarnya.

Kalbe Farma sendiri sangat aktif dalam program lansia melalui KECC (Kalbe Ethical Customer Care) dimana banyak sekali program yang bersentuhan langsung dengan kesehatan lansia seperti komunitas untuk ginjal, kanker, tulang, dan lansia.

Boen juga menambahkan bahwa di beberapa negara Mediterania seperti Italia, Spanyol, Yunani dan Turki, juga memiliki lansia dengan persentase tinggi, namun para lansia di negara tersebut memiliki umur panjang yang antara lain dipengaruhi dengan gaya hidup dan pola makan, yakni banyak makan tomat, ikan, dan minyak zaitun.

"Memang usia ditentukan oleh genetik, hormon, dan DNA. Namun tidak kalah penting pola hidup dan gaya hidup sehat," katanya.

Masuk usia lansia, menurut Boen, manusia akan mengalami 5B yaitu Budek (kurang pendengaran), Blur (kurang penglihatan), Beser, Bingung, dan Bablas (tidak dapat dicegah dan dapat meninggal sewaktu-waktu). "Untuk menghadapi 5B ini, lansia perlu siap dengan 7B," ujarnya.

"7B tersebut adalah, Banyak Buah, sayur dan ikan; Bekerja; Berolahraga terutama jalan kaki dan berenang; Beristirahat; Belajar; Berbahagia; Banyak keinginan. Dengan 7B ini lansia dapat menjalani hidup dengan lebih baik," demikian Boenyamin Setiawan.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010