optimis di tahun 2021 ini peminat DASS akan lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan farmasi Dexa Group mendorong program beasiswa 2021 guna memasok kebutuhan tenaga peneliti di bidang kesehatan yang kini jumlahnya relatif terbatas di Indonesia.

Leader Dharma Dexa
​​Gloria Haslim, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengemukakan program Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2021 merupakan gerakan gerakan inisiatif terhadap pendidikan karena para peneliti tidak hanya membutuhkan gelar minimal Strata 2, tetapi juga membutuhkan dana penelitian yang tidak sedikit.

"Dexa Group berperan untuk mendorong lahirnya peneliti baru yang berani melakukan terobosan dalam mencari solusi masalah kesehatan di Indonesia,” kata Gloria Haslim.

Ketua Panitia DASS 2021 sekaligus Head of Corporate Communications Dexa Group Sonny Himawan mengatakan, Dexa Award Science Scholarship merupakan ajang beasiswa bergengsi di bidang penelitian kesehatan yang berlangsung sejak 2018.

Program beasiswa yang mengusung tema Inovasi untuk Bangsa itu juga berperan meningkatkan ekosistem penelitian sekaligus inovasi di Indonesia.

“Dexa sangat optimis di tahun 2021 ini peminat DASS akan lebih baik. Di tahun 2020, saat pandemik COVID-19 berlangsung, peminat DASS justru meningkat signifikan mencapai 28 persen dibandingkan tahun 2019. Para peminat beasiswa S2 DASS ini berasal dari 474 universitas yang berasal dari 403 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” kata Sonny.

Bentuk dukungan yang diberikan terhadap pendidikan tidak hanya mencakup pendidikan S2, tetapi juga bagi para lulusan apoteker hingga sekolah dasar.

Dukungan beasiswa terhadap apoteker telah berlangsung selama 11 tahun. Secara keseluruhan beasiswa pendidikan Dexa Group mencapai lebih dari 3.000 beasiswa baik dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi S2.

Dalam keterangan tersebut juga disampaikan Menteri Riset Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dalam agenda sambutan di acara DASS 2021 menyampaikan tentang anggaran riset di Indonesia yang tergolong sangat minim dibandingkan negara-negara lain, yakni sekitar 0,25 persen dari produk domestik bruto.

Menurut Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045, saat ini baru ada 80 peneliti per 1 juta penduduk, sementara target peneliti pada tahun 2039 mencapai 8.000 peneliti per 1 juta penduduk.

Dalam program beasiswa tersebut, mahasiswa dapat mengajukan proposal penelitian dari beragam latar belakang keilmuan yang terkait dengan kesehatan, yang hasil akhirnya nanti dapat diaplikasikan untuk kesehatan masyarakat.

Ide proposal yang diajukan dan terpilih sebagai pemenang, akan mendapatkan apresiasi beasiswa pendidikan S2 dan juga biaya riset hingga total Rp1 miliar.

Pemenang DASS juga bebas memilih kampus S2 terakreditasi A di seluruh Indonesia dan memiliki kesempatan berkarir di Dexa Group.

Pendaftaran program beasiswa DASS 2021 telah dibuka pada Selasa (23/3) dan berakhir hingga Rabu (21/4).

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021