PPIU diminta tetap menyapa jamaah yang sudah daftar
Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan sampai saat ini tercatat lebih dari 4.000 calon jamaah ibadah umrah yang masih tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci.

"Sampai sekarang di DIY di atas angka 4.000 yang masih tertunda keberangkatannya," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY Sigit Warsita saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Sigit, penundaan keberangkatan calon jamaah umrah itu karena hingga saat ini otoritas Kerajaan Arab Saudi belum membuka penerbangan internasional termasuk yang berasal dari Indonesia.

Kendati muncul kabar bahwa Kerajaan Arab Saudi berencana membuka penerbangan internasional pada 17 Mei 2021, menurut dia, sampai saat ini Kanwil Kemenag DIY belum mendapat informasi resminya.

Mengingat belum ada kepastian keberangkatan, ia telah meminta seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau biro travel untuk menghentikan sementara pendaftaran calon jamaah ibadah umrah.

Baca juga: Arab Saudi tunda umrah setelah Idul Fitri tahun ini

Selain itu, ia meminta pengelola PPIU tetap menjalinkan komunikasi intensif dengan memberikan pembinaan secara virtual kepada para calon jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya.

"PPIU diminta tetap menyapa jamaah yang sudah daftar jangan sampai putus komunikasi. Jangan kemudian seperti ditinggal begitu saja," kata dia.

Kendati belum jelas kapan berangkat, menurut dia, sampai ini tidak banyak calon jamaah umrah yang melakukan pembatalan keberangkatannya. Beberapa yang membatalkan karena alasan sudah lanjut usia.

"Tidak banyak yang batal. Biasanya alasannya karena sudah sepuh dengan usia di atas 70 tahun. Apalagi yang mereka sudah pernah haji mereka memilih mundur," kata dia.

 Baca juga: Menag : asrama haji akan disiapkan jadi tempat karantina umroh
Baca juga: Masa tunggu haji di Kalimantan Tengah capai 24 tahun, sebut Kemenag



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021