Medan (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara menurunkan tim untuk menyelidiki kasus bocornya pipa gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia.
 
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa mengatakan, tim tersebut terdiri dari Labfor sebanyak tiga orang, Inafis berjumlah empat orang, Jatanras Ditreskrimum 16 orang dan KBR Brimob 11 orang.
 
 
Sementara itu Kapolres Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan sebanyak 235 personel gabungan yang terdiri dari Polres Madina, Brimob Tapanuli Selatan (Tapsel) Polres Tapsel dan Sidimpuan juga diturunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
 
”Semalam, kita sudah melakukan edukasi kepada masyarakat dan melakukan pengamanan serta melakukan koordinasi bersama pihak perusahaan agar semua aktivitas diberhentikan agar hal yang terjadi pada sebelumnya tidak terulang kembali," ujarnya.
 
Sebelumnya, pipa gas milik PT SMGP di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara mengalami kebocoran pada Senin, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya pingsan.
 
Identitas korban meninggal dunia, yakni Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Syahrani (14), Lestari Sinaga, dan Dahni.
 
Peristiwa itu berawal saat salah satu pekerja PT SMGP berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend, dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.
 
Saat pipa keran isolasi panas bumi itu dibuka malah mengeluarkan gas beracun dan menimbulkan korban jiwa.
 
 
 
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021