Berbagai instansi telah menyalurkan bantuan termasuk Kementerian Sosial sebesar Rp2,59 miliar.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai turut memperkuat dan bahu-membahu penanganan dampak bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Alhamdulillah mereka telah sampai dan mengaktivasi dapur umum untuk membantu kebutuhan makanan masyarakat terdampak bencana,” kata Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin Salahuddin Yahya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Setidaknya terdapat 10 personel Tagana Kalteng yang diperbantukan untuk penanganan bencana banjir tersebut. Pergeseran personel yang dilakukan juga tidak mudah. Sebab, Tagana Kalteng sempat terjebak banjir sehari semalam di lokasi banjir dekat Sungai Tabuk, sebelum tiba di tujuan.

Baca juga: Kapal pengangkut bantuan bagi korban banjir Kalsel tiba di Banjarmasin

Salahuddin Yahya mengatakan saat ini para personel Tagana tengah bekerja sama dengan unsur-unsur penanggulangan bencana lainnya serta masyarakat luas yang turut membantu penanganan bencana.

“Kehadiran Tagana Kalteng ini merupakan cerminan persaudaraan dan solidaritas saudara sebangsa,” ujar dia.

Selain itu, kehadiran para personel Tagana juga telah membuat suasana persaudaraan semakin kental. Apalagi, sebagai provinsi yang bertetangga, kepedulian tim Tagana lintas teritori merupakan ikatan yang tidak boleh pudar.

Baca juga: Bantuan mengalir di posko pengungsian banjir di Stadion Demang Lehman

Untuk penanganan banjir, berbagai instansi telah menyalurkan bantuan termasuk Kementerian Sosial sebesar Rp2,59 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik Rp2,24 miliar, paket lingkungan pengungsian dan perlengkapan dapur umum sebanyak Rp250 juta serta beras reguler Rp105,4 juta.

Hingga hari ini, BBPPKS Banjarmasin menangani sebanyak 285 jiwa penyintas banjir baik yang berinisiatif datang sendiri ke balai, ataupun yang dijemput secara aktif termasuk salah satunya di Desa Malintang Kabupaten Banjar.

“Kami berkoordinasi dengan pihak setempat untuk membantu warga yang mengalami musibah banjir,” katanya.

Baca juga: Dompet Dhuafa bantu layani kesehatan warga terdampak banjir Kalsel

Menurut dia, para warga dijemput untuk mendapatkan tempat bermalam yang nyaman bersama keluarganya di tengah musibah yang melanda daerah itu.

Secara umum terdapat berbagai layanan yang diberikan kepada pengungsi di balai termasuk adanya Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang setiap hari memberikan penguatan dan dukungan psikososial serta meningkatkan kepercayaan diri para penyintas dengan berbagai kegiatan rekreasional sebagai upaya mengatasi trauma terhadap bencana.

Kelompok sasaran terdiri dari usia balita, anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, ibu hamil serta kelompok lansia.

Kegiatan itu dilakukan bekerja sama dengan LDP Pusat Penyuluhan Sosial Kemensos, Penyuluh Sosial Masyarakat Kota Banjarmasin dan konselor serta psikolog dari Polresta Kota Banjarbaru dan Polda Kalsel serta relawan mahasiswa-mahasiswi Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.

Baca juga: Presiden Jokowi sapa pengungsi korban banjir di Kabupaten Banjar

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021