Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) awal pekan depan akibat Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia barat Sumatera.

"Esok hari, kita perkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Sumut, termasuk Medan dan sekitarnya," terang Forecaster on Duty Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan, Budi Prasetyo di Medan, Ahad.

Ia mengatakan, pantauan pihaknya akhir pekan ini bahwa Sirkulasi Eddy yang merupakan pusaran angin tertutup, dan terjadi di wilayah perairan di lapisan atmosfer Samudera Hindia barat pulau ketiga terbesar di Indonesia.

Baca juga: BMKG: Dampak sirkulasi siklonik meluas ke-10 provinsi di Sumatera

Dampak fenomena alam tersebut mengakibatkan pembentukan awan konvektif, dan meningkatkan potensi awan-awan hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di siang, sore, hingga malam hari.

"Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat di Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Asahan, Samosir, Toba, Tapanuli Utara, Langkat, Karo, Medan, Labuhan Batu Utara, dan sekitarnya," tutur dia.

Pihaknya juga membantah, bahwa masih terjadi sirkulasi siklonik di perairan barat Bengkulu yang membentuk daerah pertemuan, dan perlambatan angin memanjang dari pesisir timur Pulau Belitung hingga pesisir barat Bengkulu.

"Sirkulasi siklonik di suatu wilayah secara umum merupakan hasil dari kondisi di wilayah itu, seperti suhu permukaan laut hangat, tekanan rendah, gangguan atmosfer dan lainnya. Pengaruh topan atau tropical siklon terhadap terbentuk sirkulasi siklonik bisa terjadi, tetapi tidak terlalu signifikan. Dan lokasinya, juga biasanya tidak terlalu jauh," tegasnya.

Baca juga: BMKG: Hujan landa Aceh dampak sirkulasi Eddy di barat Sumatera

Akibat Sirkulasi Eddy, ucap Budi, maka wilayah di Sumut bakal dilanda suhu udara sekitar 18 hingga 33 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65 sampai 97 persen.

Dengan angin berhembus dari arah barat daya menuju timur laut yang memiliki kecepatan antara 10 hingga 20 kilometer per jam.

"Untuk prakiraan gelombang laut akibat Eddy itu di Samudera Hindia barat Nias berkisar 2,5 hingga 4 meter, sedangkan perairan Nias - Sibolga relatif aman 1,25 - 2,5 meter," ungkap Budi.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020