Angka kesembuhan COVID-19 di Surabaya meningkat
Surabaya (ANTARA) - Sekitar 100 dari 154 kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur, tercatat nol kasus penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Angka kesembuhan COVID-19 di Surabaya meningkat," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menghadiri pembukaan Hotel Tangguh di Grand Mercure Kota Surabaya, Jumat.

Menurut dia, angka kesembuhan COVID-19 di Surabaya meningkat salah satunya karena dukungan dukungan tim swab hunter yang setiap hari semakin masif melakukan tes usap dengan berkeliling di setiap kecamatan se-Surabaya.

Baca juga: Unair Surabaya kembangkan dua vaksin COVID-19

"Apalagi pascalibur nasional dan cuti bersama beberapa waktu lalu, kita lakukan 'swab hunter' di kawasan perbatasan. Ini kita lakukan karena setelah libur nasional dan cuti bersama diharapkan tidak menambah banyaknya kasus di Surabaya," kata Risma.

Ia menjelaskan pelaksanaan swab hunter itu, ternyata dinilai cukup efektif. Sebab, dalam sehari Presiden UCLG Aspac ini menyebut ada sedikitnya lima orang yang melanggar protokol kesehatan (prokes) di satu wilayah. Sehingga dari situ lah, warga yang melanggar langsung dilakukan tes usap.

"Alhamdhulillah hasilnya semakin melandai, turun terus angka kasus dan kesembuhannya makin banyak," katanya.

Baca juga: 396 warga di perbatasan Surabaya jalani swab test COVID-19

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menambahkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terbaru per Jumat ini, jumlah tes usap sejak pertama kali kasus hingga hari ini mencapai 217.463 spesimen. Sedangkan untuk angka kesembuhan per Kamis (5/11) berjumlah 14.896 kasus.

"Sementara untuk kasus aktifnya per kemarin yakni 75 kasus," katanya.

Febri mengatakan jika kesembuhan semakin banyak dan angka kasus semakin rendah maka secara otomatis, keberhasilan itu membuat beberapa kelurahan di Kota Pahlawan menjadi nol kasus COVID-19.

Ia merinci berdasarkan data per Rabu (4/11) jumlah kelurahan nol kasus mencapai seratus kelurahan, di antaranya terdiri dari kelurahan Putat Gede, Sukomanunggal, Simomulyo Baru, Manukan Wetan, Banjar Sugihan, Asem Rowo, Genting Kalianak, Tambak Sarioso, Kandangan, Romokalisari, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Jeruk, Lakar Santri, Lidah Kulon, Lidah Wetan, Lontar, Sambikerep, Made.

Baca juga: Separuh lebih kelurahan di Surabaya nol kasus COVID-19

“Lalu Beringin, Peneleh, Kapasari, Genteng, Ketabang, Embong Kaliasin, Tembok Dukuh, Jepara, Alun-alun Contong, Gundih, Bubutan, Tambak Rejo, Kapasan, Simo Lawang, Sidodadi, Perak Timur, Nyamplungan, Bongkaran, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Morokrembangan, Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Sidotop Wetan, Tambak Wedi, Rangkah, Tambak Sari, Pacar Keling, Pacar Kembang, Gading,” paparnya.

Kemudian, Dukuh Setro, Pucang Sewu, Kertajaya, Kalirungkut, Rungkut Kidul, Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Wonorejo, Tenggilis Mejoyo, Panjang Jiwo, Kendang Sari, Kutisari, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal, Menur Pumpungan, Nginden Jnagkungan, Klampis Ngasem, Gebang Putih, Medokan Semampir.

Selanjutnya yakni, Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, Manyar Sabrangan, Sutorejo, Kalisari, Kalijudan, Sawahan, Petemon, Kupang Krajan, Karang Pilang, Kedurus, Kebraon, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Gunung Sari, Pradah Kali Kendal, Wiyung, Jajar Tunggal, Ketintang, Dukuh Menanggal, Jemur Wonosari, Bendul Merisi, Margorejo, Siwalankerto, Kebonsari, Jambangan dan Karah.

Baca juga: Tim Swab Hunter Surabaya awasi tempat wisata dan ruang publik

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020