Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad, mengatakan, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, diharapkan pemuda Indonesia memiliki semangat kewirausahaan sehingga harus mengubah pola pikir bukan lagi mencari pekerjaan tetapi bagaimana memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada di masyarakat.

"Saya mengharapkan agar para pemuda ini memiliki semangat kewirausahaan. Kita harapkan semangat kewirausahaan menjadi ciri baru bagi pemuda pada tahun-tahun ini," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Hal itu dia katakan usai menerima Direktur Utama BTN, Pahala Mansury, di ruang kerja Wakil Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Menurut Muhammad, generasi muda harus mengubah pola pikir selama ini yaitu setelah lulus sekolah mencari pekerjaan. Ia mengatakan jangan berpikir mencari pekerjaan apa yang ada di luar, tetapi mengubah pola pikir itu menjadi ada kesempatan apa di masyarakat.

Baca juga: MPR ajak masyarakat berwirausaha untuk dorong pertumbuhan ekonomi

"Jadi berpikir kesempatan, berpikir mencari kesempatan atau peluang yang ada di masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, selama ini masih sedikit pemuda yang berpikir atau mempunyai semangat kewirausahaan. Ia menilai perlu melahirkan jiwa-jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda dan harus mendidik serta mendorong mereka ke arah sana.

Menurut dia, salah satu cara untuk melahirkan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan adalah melalui pendidikan kewirausahaan.

Ia mencontohkan dengan terjun langsung dalam pengelolaan koperasi mahasiswa (Kopma) di perguruan tinggi, karena itu koperasi mahasiswa di perguruan tinggi harus diaktifkan kembali.

Baca juga: Wapres: Jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat kecil

"Benih-benih atau bibit unggul dari entrepreneur ada di perguruan tinggi, tinggal bagaimana menstimulir dan mendorong sehingga lahir kewirausahaan berbasis kampus," ujarnya.

Ia mengungkapkan ada tujuh ciri wirausaha, pertama, memiliki jiwa kepemimpinan; kedua, melakukan inovasi.

Ketiga menurut dia, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang didominasi otak kanan atau mengasah intuisi; keempat, mempunyai sikap yang tanggap terhadap perubahan.

"Ini yang paling sulit, wirausaha harus berani atau mau berubah jika ada sesuatu yang baru. Wirausaha memiliki sikap terbuka terhadap perubahan," ujarnya.

Kelima, menurut dia, tidak hanya bekerja keras, wirausaha juga harus bekerja cerdas yaitu, bekerja dengan menggunakan kepintaran. Keenam, memiliki visi masa depan berdasarkan kemampuan atau kapabilitas, peluang, dan strategi; ketujuh, berfokus pada peluang yang ada dengan mengkalkulasi risiko secara cermat.

Baca juga: BNI tumbuhkan wirausaha milenial melalui UMKM Muda

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020